Menanti Ledakan Jonatan Christie dan Anthony Ginting di Indonesia Open

Jonatan Christie.
Sumber :
  • PBSI

VIVA – 21 hari lagi Istora Senayan, Jakarta bakal menjadi arena pertempuran para pebulutangkis dunia. Ya di tempat ini pada 16 hingga 21 Juli akan dilangsungkan turnamen bulutangkis termahal dunia, Indonesia Open 2019.

Sebagai tuan rumah, Indonesia dipastikan akan turun dengan kekuatan penuh. Semua sumber daya pemain bakal dikerahkan demi menjaga nama baik bangsa di depan publik sendiri.

Di Indonesia Open 2019 ini, tugas pebulutangkis RI lebih berat. Sebab, selain harus mempertahankan 2 gelar juara yang sudah diraih tahun 2018, pebulutangkis RI juga dituntut menghapus rekor buruk di 3 sektor.

Perlu diketahui, Indonesia saat ini memegang gelar juara bertahan di sektor ganda putra melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan sektor ganda campuran melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Sementara 3 sektor lainnya, mulai dari tunggal putra, tunggal putri dan ganda putri. Indonesia mau tak mau harus bekerja keras untuk bisa merebut gelar juara.

Dari ketiga sektor ini, tunggal putra memiliki beban yang lebih berat, sebab Indonesia merupakan negara peraih gelar juara tunggal putra Indonesia Open terbanyak di sektor ini, tercatat RI telah merebut 22 gelar juara tunggal putra.

Sayangnya, Indonesia sudah cukup lama tak bisa menambah koleksi gelar juara tunggal putra turnamen BWF Super 1000 ini. Terakhir kali gelar juara didapatkan Simon Santoso pada tahun 2012.

Di Indonesia Open 2019, tuan rumah berpeluang untuk merebut lagi gelar juara tunggal putra. Hal ini mengingat RI kini memiliki sejumlah pemain tunggal putra yang cukup mumpuni.

Sejauh ini ada 2 tunggal putra RI yang paling diandalkan untuk meneruskan tradisi juara. Yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Jika dilihat dari rekam jejak keduanya di turnamen berhadiah total 1,5 juta dolar Amerika Serikat ini, tentu cukup menjanjikan, meskipun keduanya belum pernah sampai ke semifinal.

Berdasarkan catatan BWF, selama ini Jojo sudah tampil 4 kali di Indonesia Open, milai tahun 2015 hingga 2018. Namun, meski tampil di tanah kelahiran sendiri, penampilan Jojo masih jauh dari harapan.

Tercatat, pada tahun 2015 Jojo tampil cukup baik, hanya saja dia kandas di perempatfinal setelah dikalahkan Jan O Jorgensen. Kejadian sama berulang di Indonesia Open 2016, Jojo juga dikandaskan pemain Denmark itu di perempatfinal.

Setahun berikutnya, Jojo malah cuma bisa melaju sampai babak 16 besar saja, dia dikalahkan raja bulutangkis dunia, Chen Long. Lalu di tahun 2018, penampilan Jojo malah semakin memburuk, dia tersingkir di babak pertama alias 32 besar. Kala itu Jojo dipecundangi juara dunia 2017, Viktor Axelsen.

Nasib serupa dialami Anthony Ginting, juara China Open 2018 super 1000 ini juga tercatat sudah 4 kali turun tanding di Indonesia Open. Pada tahun 2015, Ginting sempat melaju sampai perempatfinal. Tapi gagal ke semifinal karena dikalahkan Kento Momota.

Selanjutnya pada Indonesia Open 2016, malahan Ginting harus tersingkir di pertandingan perdana, dia dikalahkan Jan O Jorgensen. Di Indonesia Open 2017, Ginting juga kandas di laga perdana, dia  dikalahkan pemain India, Prannoy H.S.

Lalu pada Indonesia Open 2018, Anthony Ginting lagi-lagi tak bisa naik podium juara, dia dikalahkan juara dunia Kento Momota di babak 16 besar.

Grafik penampilan Jojo dan Ginting

Meski selalu gagal melaju ke semifinal, tapi di Indonesia Open 2019 kali ini diharapkan Jojo dan Ginting bisa memperbaiki catatan penampilan mereka. Dan hal itu sangat besar bisa diwujudkan.

Mengingat dalam beberapa waktu belakangan ini, grafik penampilan keduanya di berbagai turnamen BWF terjadi peningkatan.

Jojo misalnya, di tahun 2019 ini, dia berhasil lepas dari keterpurukan di BWF World Tour dengan berhasil menjuarai 2 turnamen BWF Super 300. Bahkan, dia langsung menyabet 2 gelar juara beruntun yaitu New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019.

Sebelum menjuarai 2 turnamen itu, sebenarnya penampilan Jojo sudah terlihat meningkat sejak tampil di Indonesia Masters 2019. Dia berhasil melaju hingga ke semifinal sebelum akhirnya dikalahkan Anders Antonsen.

Jojo juga sempat lolos ke semifinal Malaysia Open 2019, di turnamen BWF Super 750 ini bahkan Jojo sempat berhasil menumbangkan raja-raja bulutangkis dunia, mulai dari Kento Momota hingga Viktor Axelsen. Dia gagal ke final akibat dikalahkan Chen Long.

Sementara itu, sepanjang 2019 ini Anthony Ginting tercatat sudah 2 kali tembus ke final dua turnamen berbeda. Di Australian Open 2019 dann Singapore Open 2019.

Dia juga berhasil melaju ke perempatfinal 3 turnamen berbeda, yaitu di Malaysia Masters, Indonesia Masters dan New Zealand Open. Selain itu dia juga sempat lolos ke semifinal Swiss Open 2019.

Bukti lain peningkatan penampilan mereka ialah dengan melonjaknya ranking bulutangkis dunia. Kini Jojo berada di ranking 7 dan Ginting di ranking 8 dunia.

Dengan modal prestasi di 2019 ini, seharusnya Jojo dan Ginting bisa meledakan bom waktu prestasi mereka di Istora dan bisa kembali mengulang sukses menciptakan all Indonesian final di Indonesia Open 2019 seperti yang mereka lakukan di negeri kangguru lalu, semoga saja ya.

Baca: Kisah Hidup Sengsara Pebulutangkis Cantik RI Juara All England Open