Sejarah Manis Bikin Bandung Jadi Tempat Pembuka Audisi Bulutangkis

Suasana Audisi PB Djarum di Bandung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ratusan pebulutangkis muda memadati area GOR KONI, kota Bandung pada Minggu 28 Juli 2019 untuk ikut serta dalam tahapan screening Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019.

Ajang seleksi memperebutkan tempat untuk bergabung dengan klub bulutangkis PB Djarum Kudus itu menjadi bidikan warga kota Kembang dan sekitarnya demi meraih mimpi menjadi pebulutangkis kelas dunia.

Lantas apa alasan Bandung menjadi destinasi pembuka dari rangkaian 5 kota penyelenggara Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019?

Kota Bandung dan Jawa Barat pada umumnya memang punya sejarah cukup panjang mencuatkan nama-nama pebulutangkis legendaris sepanjang masa. Sebut saja Iie Sumirat, Susy Susanti, Ivana Lie, Ricky Soebagdja dan Taufik Hidayat.

Pada generasi saat ini, deretan bintang Pelatnas Cipayung merupakan pemain yang besar dari pembinaan di Tanah Pasundan, sebut saja Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian, Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung.

"Kalau saya lihat di Bandung ini, yang datang dan yang daftar itu cukup antusias. Ya karena memang daerah Bandung, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya itu kan daerah-daerah yang banyak pemainnya. Senior saya saja ada Iie Sumirat, lalu Taufik Hidayat, Ivana Lie, sekarang ada Ginting, Fajar dan Gregoria," ungkap salah satu legenda yang juga anggota tim pemandu bakat PB Djarum, Lius Pongoh kepada VIVAnews.

"Menurut saya Jawa Barat ini banyak bibit. Tasikmalaya juga ada Susy Susanti. Saya yakin kalau di sini sih banyak yang bagus-bagus," tambahnya.

Lalu apa saja yang menjadi pembeda dari para pebulutangkis muda berbakat Jawa Barat dibandingkan dengan daerah lainnya?

"Dari Bandung dan Jawa Barat ini memang unik. Menurut saya tekniknya rata-rata bagus, terutama back-handnya. Dari mulai Lie, Tatang Sudjana, sekarang ada Ginting," ujar Lius. 

"Taufik Hidayat mah nggak usah ditanya skill backhand-nya, bisa tekniknya macam-macam. Sama satu lagi, kemampuan deception (gerakan tipuan) itu sudah jadi tipikalnya pebulutangkis Jawa Barat lah," jelasnya. (ren)