Pergilah Dinda Cintaku

Ilustrasi.
Sumber :

VIVA – Pergilah Dinda, agar kau bahagia. Pilihlah di antara mereka seorang yang menurutmu sempurna walau yang namanya pilihan tak pernah lepas dari penyesalan. Pergilah Dinda, hingga kau tiada. Agar aku bisa menemukan makna di balik derita.
 
Pergilah Dinda, agar dia tak juga merana seperti saya atau seperti mereka yang rela antri walau sesekali letih dan merintih. Pergilah Dinda, agar kepergianmu bisa kunikmati dengan mesra dan bahagia dalam derita. Pergilah Dinda, hingga tak kembali juga tak apa-apa. Semakin jauh engkau, semakin engkau mengerti mengapa aku jatuh cinta. Semakin lama ditelan hari semakin rindu ini abadi.
 
Dinda, rasa haru itu diciptakan Tuhan agar manusia bisa berbagi rasa antara sesama. Aku tak ingin terharu melihatmu pergi. Sebab, bagiku kepergianmu bukanlah pembagian rasa tapi penderitaan yang tak perlu aku bagi. Artinya, cukup hanya aku yang menderita dalam ujian cinta yang penuh duka dan luka tapi mesra.
 
Kata mereka, engkau diperebutkan. Kata mereka, engkau selalu dicinta. Kata mereka, engkau yang paling beruntung di antara banyak wanita. Kata mereka, engkau punya banyak perhatian dan cadangan kasih sayang. Berbahagialah dengan banyak pilihan yang Tuhan berikan. Tak semua wanita punya kesempatan yang sama dalam pilihan yang sama pula.
 
Dinda, kekacauan artikulasi hingga kata-kata hati kali ini menggambarkan suasana kebatinan yang tak sudah tak mampu kuukir dalam karya ataupun dalam cipta. Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu. Tapi izinkanlah nama Dinda itu  kuukir dalam absen sekolah. Sebagai doa agar kelak putri kecilku bisa merasakan cinta yang sama hebatnya. (Tulisan ini dikirim oleh Rasyid Tunny)