Keimanan Seseorang yang Tidak Bisa Dipenjarakan

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Perayaan Idul Adha 1440H/2019 telah kita rayakan kemarin. Walaupun langit diselimuti kabut asap sejak beberapa hari terakhir, aktivitas masyarakat Riau mulai terlihat di beberapa titik. Terutama di tempat-tempat pusat perbelanjaan.

Sejumlah ibu-ibu saat itu sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya kurban. Di tempat lain, terlihat pula sejumlah warga sedang bergotong-royong membersihkan lingkungan masjid, untuk mempersiapan pelaksanaan salat Idul Adha dan disertai persiapan tempat penyembelihan hewan kurban.

Pemandangan semacam ini sangat banyak ditemukan di tempat-tempat lain. Sesungguhnya, perayaan Idul Adha atau hari raya kurban banyak memberikan makna penting dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Muslim.

Kurban mengajarkan kita banyak hal termasuk tentang keikhlasan, kesabaran, saling peduli sama lain. Tentunya, semua itu kita lakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perkara kurban adalah perkara tentang keimanan seseorang.

Banyak orang yang memiliki harta yang melimpah, tapi belum bisa menjadi peserta kurban. Sebaliknya banyak orang yang terlihat sederhana dalam kehidupannya tapi mampu berkurban. Baru-baru ini sejumlah narapidana atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakat Bengkalis, Riau ramai-ramai menjadi peserta kurban. Setidaknya, ada tiga ekor sapi yang akan disembelih tahun ini.

Padahal badan mereka terkurung, tubuh mereka tak leluasa untuk melarikan diri seperti kebanyakan orang di luar sana. Hanya badan yang bisa dibatasi jeruji besi penjara, tapi hati dan keimanan seseorang tidak bisa di penjara.

Allah tidak pernah memandang mereka sebagai orang jahat, karena mereka hanyalah tersesaat dalam waktu. 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.