Garbi Menjadi Partai Personalistik?

Fahri Hamzah & Anis Matta
Sumber :
  • vstory

VIVA - Ormas yang saat ini yang bernama GARBI (Gerakan Arah Baru Indonesia) nampaknya semakin yakin dengan tujuannya mematamoforsa menjadi sebuah partai politik. 

Ormas yang disinyalir menjadi pecahan para elite-elite maupun mantan elite dari PKS. Ormas ini mempunyai sebuah pentolan atau bahsa formalnya yaitu leader utama yaitu Anis Matta yang digadang-gadang nampaknya akan menjadi pemimpin nomor satu di dalam Garbi. 

Tidak kalah pamor Fahri Hamzah yang juga menaikkan suara Garbi mungkin juga akan bisa menjadi pemimpin dipusaran elite Garbi. Bahkan sosok Fahri Hamzah bisa dikatakan sebagai seorang utama yang membuat nama Garbi muncul di media-media maupun dalam diskusi-diskusi politik hangat di salah satu program media yang terkenal.

Jika Garbi akan menjadi partai politik untuk mengikuti kontestasi Pemilu 2024 maka benar dalam setiap Pemilu di Indonesia pasca reformasi selalu melahirkan partai-partai politik baru. 

Kita lihat pada tahun 1999,2004,2009,2014,2019 yang setiap tahun selalu melahirkan partai politik baru, baik partai politik personalistik hingga mempunyai basis ideologi dan pengkaderan yang kuat. 

Maka mungkin Pemillu 2024 Garbi akan menjadi partai baru yang mengikuti Pemilu 2024. Lalu di manakah positioning Garbi? Apakah akan menjadi partai personalistik? Atau partai berbasis ideologi dan pengkaderan seperti teman lamanya seperti PKS?.

Positioning partai tentunya akan berpengaruh kepada target audiens/ masyarakat dalam hal ini untuk mengambil hati rakyat yang akan menjadi suara di dalam Pemilu. 

Heibing & Cooper mendefinisikan positioning sebagai membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan. Dengan demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. 

Pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana konsumen dalam hal ini masyarakat memproses informasi, menciptakan persepsi, dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya. 

Gun Gun Heryanto juga mengatakan bahwa ketika konsep ini diadopsi dalam dunia politik dalam iklim persaingan partai politik harus mampu menempatkan produk-produk dan image politik dalam benak masyarakat.

Tipe Partai

Pertama-tama dalam menjadi partai baru harus memiliki positioning yang jelas apakah tipe dari partai tersebut karena ini akan menjadi bagian target pasar masyarakat tipe apa yang akan menjadi sasaran basis suara. 

Apakah tipe partai sapu jagat (catchall), electoralist programmatic, atau tipe personalistik? Namun, sepertinya Garbi ini akan condong menjadi partai personalistik. di satu sisi pernyataan Fahri Hamzah mengatakan di salah satu media online “tak ingin terjebak dalam kategorisasi ideologis” ini menandakan nampaknya Garbi akan berbeda dari kawan lamanya yaitu PKS. 

Melihat condongnya tipe personalistik terlihat dari menonjolnya Anis Matta yang digadang-gadang sebagai pendiri Garbi. Setiap roadshow Garbi keliling Indonesia tampak baner bergambar Anis Matta sebagai penggagas Garbi selalu muncul.

Dalam sejarah partai politik Indonesia, bahwa partai personalistik hanya dimiliki oleh salah satu personal kuat nasional yang memiliki jabtan tinggi atau elektabilitas tinggi di bidang yang ditekuni tubuh persona itu. 

Seperti Demokrat dengan mempunyai SBY, Gerindra dengan Prabowo, Hanura yang dulu ditokohi oleh Wiranto. Nampaknya sulit bagi Garbi jika hanya menonjolkan figuritas yang nampaknya sosok figur itu tidak menonjol di dalam benak masyarakat dan Garbi tidak memiliki positioning yang kuat di dalam benak masyarakat.

Dua Matahari Kembar

Jika memang Garbi akan menjadi partai yang prospek kecondongannya menjadi partai personalistik, maka menurut penulis akan menjadi “Dua Matahari Kembar”. Pertama matahari di dalam internal partai yaitu Anis Matta, dan matahari di tubuh external partai untuk menggait suara ataupun calon anggota Garbi yaitu sosok pamoritas Fahri Hamzah. 

Sosok Anis Matta yang menjadi pengagagas Garbi tentunya akan menjadi magnet bagi awal-awal para pengikut Garbi. Tetapi yang perlu dikhawatirkan adalah sebagai partai baru nanti tentunya membutuhkan keanggotaan yang cukup untuk memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2024. 

Sosok Fahri Hamzah yang menonjol dalam media sebagai magnet kuat ke depan bagi para masyarakat yang ingin masuk ke Garbi. Bahkan masyarakat awam pun mungkin masuk ke Garbi karena melihat sosok Fahri Hamzah yang lihai berpolitik ketimbang sosok Anis Matta. 

Maka dengan melihat ini, ke depan Garbi sebagai partai baru akan memiliki 2 matahari kembar yang akan rentan dengan terjadinya conflict of interest di dalam internal Garbi itu sendiri.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.