Politik Putar Balik Sandiaga Uno

Sandiaga Uno.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sandiaga Uno akhirnya memutuskan kembali lagi ke Partai Gerindra yang sebelumnya sempat mengundurkan diri karena pencalonannya sebagai calon wakil presiden. Karier Sandiaga Uno dalam politik termasuk dikategorikan mempunyai proses yang cepat.

Sandi bergabung ke Partai Gerndra pada tahun 2015, pada tahun 2017 Sandiaga sukses menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tetapi di tahun 2018 Sandiaga harus mengundurkan diri dari Partai Gerindra karena kesepakatan bersama antar partai koalisi Gerindra, PKS dan PAN karena akan maju menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden.

Saat Sandiaga memutuskan kemballi menjadi bagian Partai Gerindra, banyak hal menarik yang bisa dianalisis apa rencana ke depan Sandiaga maupun Partai Gerindra untuk langkah-langkah politik selanjutnya.

Salah satunya adalah proses pembentukan citra pribadi Sandiaga dan Partai Gerindra, pembentukan ini bertujuan pendekatan marketing politik pribadi Sandiaga maupun Partai Gerindra sebagai organisasi untuk kontetasi Pemilu 2024.

Proses pembentukan persuasi maupun citra itu membutuhkan proses yang cukup memakan waktu. Citra terbentuk oleh sebuah proses yang lama hingga mengasilkan sebuah kesimpulan kepada organisasi atau personil tersebut.

Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations, definisi citra dalam konteks humas citra diartikan sebagai "kesan, gambaran, atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan) atas sosok keberadaan berbagai kebijakan personil personil atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau perusaahaan.”.

1. Regenerasi Prabowo Subianto

Hal yang munngkin terjadi adanya regenerasi politik Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Sejak kekalahan Prabowo pada Pilpres 2019 potensi Partai Gerindra akan kembali mengusulkan Calon Presiden untuk maju di kontestasi 2024 sedikit lebih sulit, Gerindra harus memikirkan sosok baru untuk refresh wajah baru Gerindra.

Satu-satunya tokoh kuat untuk regenerasi Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum adalah Sandiaga Uno. Secara popularity, electability dan acceptability sosok Sandiaga sudah mempunyai modal tersebut baik secara external dalam hal ini masyarakat maupun internal Partai Gerindra.

Partai Gerindra sendiri tidak bisa lepas dari figuritas tokohnya karena partai ini terlahir dari sosok figuritas yang kuat. Thomas Carothers dalam Jurnal Carnegie Endowment in International Peace (2006), mendeskripsikan partai di Indonesia sebagai organisasi yang sangat leader centric yang didominasi suatu lingkaran kecil elite politisi. Yang pada akhirnya Partai sangat bergantung pada tokoh utamanya khususnya cara partai mencari sebuah kekuatan electoral.

2. Kursi Menteri

Gerindra saat ini sedang membangun komunikasi politik yang cukup intens kepada Jokowi selaku Presiden terplih dalam Pilpres 2024. Bukan hal yang tidak mungkin jika Gerindra akan masuk menjadi kaolisi pemerintahan dan mengusulkan nama-nama calon menteri di antaranya adalah nama Sandiaga Uno.

Jika Prabowo tidak melakukan regenerasi kepada Sandiaga, hal yang sangat memungkinkan untuk membangun popularity, electability dan acceptability Sandiaga Uno adalah menduduki kursi menteri.

Dengan menduduki kursi menteri potensi Sandiaga untuk menaikan popularity akan tinggi. Salah satu kelemahan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2024 adalah secara popularity nama Sandiaga Uno dalam grasroot tidak terlalu dikenali.

Ketokohan Sandiaga dalam kelas tingkat nasional juga tidak menonjol, hal inilah dapat diprediksi jika Sandiaga menjadi menteri akan memperkuat tingkat popularity dan ketkohannya dalam tingkat nasional.

Sandiaga Uno masih memiliki karier politik yang panjang, langkah-langkah Sandi selama ini juga dinilai cukup cepat dalam karier politiknya. Tentunya Sandi tidak akan mensia-siakan momentum politik ini. Langkah-langkah politik seperti membangun citra, reputasi. popularity, maupun branding masih memiliki waktu yang panjang untuk kontestasi 2024.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.