Tarim, Kota Klasik di Era Modern

Tarim, kota klasik di era modern
Sumber :
  • vstory

VIVA – Al Jumhuriyyah al Yamaniyah atau lebih dikenal dengan Repubik Yaman merupakan sebuah negara yang terletak di Jazirah Arab kawasan Asia Barat Daya. Negara ini bersempadan dengan Arab Saudi sebelah Utara, Laut Merah sebelah Barat, Laut Arab dan Teluk Aden sebelah Selatan dan Negara Oman di Timurnya.

Penduduk Negara Yaman terkenal sebagai masyarakat yang ramah dan memiliki hati yang lembut, bahkan penduduk Yaman berbondong-bondong memasuki Agama Islam semenjak awal risalah Islam sampai kepada mereka.

Tarim adalah sebuah kota di dalam negeri Hadralmaut yaitu sebuah lembah yang terbesar di Negara Yaman meliputi pegunungan Al Ahqof, terletak kurang lebih 40 km dari Bandar Seiwun, yakni sebuah kawasan yang berbukit dari batu dan kerikil, namun juga hijau dengan pepohonan kurma.

Menurut sejarah, Kota Tarim dulunya merupakan sebuah wilayah di dalam pemerintahan kerajaan Saba, yaitu sebuah kerajaan pimpinan Ratu Balqis. Dan menurut ahli sejarah Hadramaut merupakan salah satu cucu-cicit Sam bin Nuh, akan tetapi pendapat lain mengatakan bahwasanya Hadramaut adalah nama salah seorang pemerintah dari Dinasti Himyar.

Tarim merupakan sebuah kota lama yang penuh bersejarah, terletak di tenggara jazirah Arab di negara Yaman. Berperanan sebagai ibukota wilayah Hadramaut, Tarim diambil namanya bersempena seorang penguasa di situ yang bernama Tarim bin Hadramaut yang diyakini hidup tiga ribu tahun sebelum kemunculan Islam.

Nama lain bagi Tarim adalah al Ghanna yang merujuk kepada banyaknya pohon-pohon yang tumbuh serta sungai-sungai yang mengalir di situ.

Kota Tarim adalah unik nan istimewa, malah sentiasa menjadi fokus pengunjung dan penziarah dari merata ceruk alam atas cirinya sebagai tempat yang penuh barakah, berperanan sebagai markaz besar bagi para aulia’ dan alim ulama tersohor.

Khususnya dari golongan zuriat atau ahlul-bait Rasulullah SAW semenjak turun temurun, yang masih hidup maupun yang telah wafat, hidup dan bernafas dengan tradisi ilmu yang kental, amalan-amalan Islam yang suci murni.

Termasuk yang bersangkutan dengan sunnah, adab dan akhlak Rasulullah SAW secara zahir mahupun batin. Bahkan kegiatan dakwah Islamiyah nya yang semarak ke belahan dunia.

Kota atau bumi Tarim ini merupakan qalbunya Hadramaut. Ia juga disebut dengan Tarim al Ghanna yaitu kota yang subur, Ia juga dikenal dengan nama kota Al siddiq karena kota Tarim ini mendapatkan doa khusus dari Sayyidina Abu Bakar Al siddiq.

Hadramaut secara khusunya menyimpan berjuta-juta khazanah lama dan berharga. Peninggalan-peninggalan bersejarah masih terjaga rapi dan tradisi para ulama salaf hingga kini masih diamalkan.

Jasad para Anbiya, Maqom para Auliya, Ashab gazwah Badr, Monumen dan binaan lama dengan ukiran yang indah masih tetap utuh walaupun menjangkau usia hampir 1000 tahun lamanya.

Penduduk Hadramaut menggunakan ajaran Ahlu Sunnah wal Jamaah dan berpadukan Madzhab Imam Syafi’ie serta aqidah Asy’ariyah, hadramaut memiliki suasana yang indah dan menakjubkan.

Perkampungan yang sungguh damai, seolah masuk negeri Akhirat di alam nyata. Itulah kota Tarim terkenal sebagai Syurga Dunia. Menurut sumber yang di dapatkan oleh penulis kota tareem memiliki enam keistimewaan di antara kota-kota lainya, yaitu:

Pertama, Tarim hanya seluas kecamatan-kecamatan di Indonesia namun memiliki 360 masjid di setiap distriknya. Mayoritas masjid-masjid tersebut berumur ratusan tahun, namun tetap kuat dan kokoh. Di antaranya Al Wa’al, Ba’alawi, Al Muhdhar, Assegaf, dan masjid Jami’ Tarim.

Kedua, kendati hujan jarang turun di Tarim, namun persediaan air lebih dari cukup. Hal tersebut berkat tiga doa sahabat Abu Bakar, salah satunya agar Tarim diberi kemakmuran lewat sumber air.

Ketiga, Tarim juga menyimpaan tiga pemakaman umum; Zanbal, Furaith dan Akdar. Zanbal merupakan pemakaman utama di Tarim tempat disemayamkannya ribuan auliya Allah SWT. Di arah timur pemakaman terdapat 70 makam para sahabat Rasulullah SAW yang gugur di medan perang. Mereka adalah utusan khalifah sayidina Abu Bakar.

Empat, hal unik lainnya terpancar dari adat dan tradisi masyarakatnya. Perayaan-perayaan hari besar Islam seperti Maulid Rasulullah SAW, Israk Mikraj, khataman Alquran, selalu ramai dihadiri warga.

Tak hanya di musim dingin, kala musim panas menghadang, mereka tetap istikamah menghadirinya, meski hanya disuguhi segelas wedang jahe. Bahkan, cinta mereka kepada Allah dan Rasul melebihi kecintaan mereka kepada keluarganya.

Kelima, jadwal belajar ilmu agama di zawiat-zawiat selalu padat. Ada beberapa zawiat yang menjadi incaran para penuntut ilmu, yakni zawiat Bafadhal. Dinamika keilmuan di kota Alquran ini semakin menyulut dengan adanya lembaga pendidikan formal semisal Rubath Tarim, Darul Musthafa, Madrasah Alaydrus dan Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Al Ahgaff.

Terakhir, warga Tarim sangat memuliakan kaum perempuan yang diperlakukan sangat spesial. Di jalanan, sebuah keaiban bagi kaum lelaki berjalan di belakang kaum hawa. Hal tersebut agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Kota Tarim sangat istimewa kerana berfungsi sebagai markaz besar para ahlul-bait Rasulullah SAW dari jurai Ba’Alawi yang mula bermastautin di situ semenjak tahun 521 Hijrah.

Mereka terkenal kuat dalam memegang ajaran serta tradisi salaf, malahan alim-ulama dari berbagai disiplin ilmu juga sentiasa dilahirkan secara sambung menyambung di bumi barakah ini.

Tarim merupakan tempat persemayaman para pemimpin wali. Dalam kitab Masyraur Rawi disebutkan bahawa di Tarim terdapat tiga kompleks pemakaman yang utama dan tersohor, yaitu Pemakaman Zanbal yang merupakan kompleks pemakaman ahlul-bait Rasulullah SAW yang paling besar, diantaranya terdapat para ulama, aulia’ dan solihin yang jumlahnya tidak terhitung.

Dalam hal ini Syeikh Abdul Rahman as-Segaf pernah berkata bahwa di pemakaman Zanbal sahaja bersemayam lebih 10,000 para tokoh aulia, yang mana 80 daripada mereka telah mencapai derajat Wali Qutub (puncak kewalian).

Tidak jauh daripada makam Zanbal pula terletak lokasi makam 70 para sahabat Rasulullah SAW yang pernah bersama baginda dalam perang Badar, jaraknya sejauh lemparan batu daripada makam Imam al-Faqih Muqaddam.

Selain itu, terdapat juga Pemakaman Furaith yang diambil namanya bersempena bukit di sekitarannya. Alim-ulama dan para wali juga banyak dimakamkan di sini dengan bilangan yang mencakupi lebih 10,000 orang.

Dikatakan bahawa di bawah Bukit Furaith terdapat kebun dari perkebunan syurga sehingga pernah disebut oleh Syeikh al-Akmal Hassab al-Wariy bin Ali bin Muhammad Mauladawilah:” bahwa orang yang menziarahi makam Tarim dengan ikhlas, akan terlepas dari dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.”

Disebutkan juga dalam kitab Jauharus Syaffaf, bahawa para ahli makrifat yang menziarahi pemakaman Tarim akan sentiasa memberikan penghormatan serta pemuliaan yang tinggi dan khusus.

Berdekatan Kota Tarim pula wujud lokasi yang mana terdapat makam Nabi Allah Hud AS yang dipelihara rapi dan tradisi ziarahnya dilakukan pada setiap bulan Shaaban, selain makam Nabi Allah Soleh AS di lembah Sarr serta makam-makam waliyullah yang lain maupun peninggalan-peninggalan sejarah yang banyak bertaburan di merata tempat, masih dijaga dan dikunjungi oleh para pencinta waliyullah, ahlul-bait Nabi SAW dari dalam maupun luar negara.

Kota Tarim juga terkenal sebagai pusat ilmu dan dakwah. Jika kita mengimbau lintasan sejarah silam, yaitu seawal zaman tabi’-tabiin, alim-ulama dan para waliyullah yang membawa syiar Islam ke merata pelosok alam, khususnya di rantau Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, selatan Siam, Kemboja, Brunei dan selatan Filipina, sebaagiannya adalah hasil keringat, perjuangan dan pengorbanan dari alim-ulama ahlul-bait Nabi SAW yang datang dari wilayah Hadramaut, termasuk dari Kota Tarim ini.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.