Profil Nadiem Makarim, Pendiri Gojek yang Diundang Jokowi ke Istana

Nadiem Makarim
Sumber :
  • vstory

VIVANadiem Makarim sontak menjadi perhatian publik pada saat menjelang pengumuman susunan kabinet Presiden Jokowi 2019, 21 Oktober 2019. Wajar saja bila istri Franka Franklin itu dilirik Jokowi.

Ia adalah anak muda terbaik Indonesia. Lulusan Harvard Business School dan sudah mencapai kesuksesan di usia masih relatif muda, 35 tahun.

Sebelum sukses mengembangkan Gojek menjadi salah satu start-up unicorn di Indonesia, Nadiem Makarim sudah memiliki sepak terjang di dunia start-up. Memang dia sempat bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company pada tahun 2006.

Namun, belakangan kariernya beralih ke bidang teknologi informasi dengan talenta membangun start-up, atau bisnis rintisan berbasis internet.

Setelah mendapat gelar MBA dari Harvard Business School, tahun 2009, ia mendirikan Zalora Indonesia. Selain sebagai founder, ia juga menjabat sebagai Managing Editor di perusahaan start-up yang menjual produk pakaian itu.

Namun, tak lama ia bertahan di sana. Dari sana ia bergabung di sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku. Namun, di sana juga dia tak bertahan lama, sebab ia lebih tertarik membangun usaha sendiri.

Pada tahun 2011, ia pun mendirikan start-up Gojek, aplikasi layanan antar jemput ojek online pertama di Indonesia.

Gojek, Berawal dari Call Center

Pada awal berdiri tahun 2010, Gojek merupakan bisnis call center untuk layanan ride-hailing dengan sepeda motor.

Aplikasi Gojek kemudian pertama kali diluncurkan pada Januari 2015 untuk para pelanggan di Indonesia, dan sejak itu, telah berkembang menjadi platform mobile on-demand terbesar di Asia Tenggara, menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi dan pembayaran ke pesan-antar makanan, logistik, dan berbagai layanan on-demand lainnya. Gojek Group kini beroperasi di 207 kota di lima negara di Asia Tenggara.

Aplikasi Gojek tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android. Per semester 1/2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh oleh lebih dari 155 juta pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, hampir 400.000 mitra merchants, dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara.

Gojek terus menjalankan misinya untuk menciptakan dampak sosial-ekonomi yang positif dalam skala besar bagi pengguna, mitra pengemudi, mitra bisnis dan UMKM, serta mitra penyedia layanan di dalam ekosistemnya.

Tokoh Skala Global
Nadiem Makarim, masuk ke daftar Bloomberg top 50 untuk tokoh-tokoh yang dinilai berhasil membuat dampak berskala global. Pada Juni 2019 Nadiem Makarim juga menerima penghargaan

Nikkei Asia Prize ke-24 untuk kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis di Tokyo, Jepang. Nadiem menjadi tokoh teknologi penerima penghargaan termuda se-Asia di sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize sejak pertama kali digelar sejak 1996; sekaligus menjadi anak bangsa pertama yang berhasil meraih penghargaan bergengsi pada kategori ini.

Kini Gojek disebut sebagai salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi mencapai USD 10 miliar.

Gojek juga membawa Nadiem Makarim masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia dengan nilai kekayaan diperkirakan mencapai US$100 juta. (naraspasi)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.