7 Pos Perbatasan RI yang Dulu Jelek Kini Megah dan Indah

Pos perbatasan merupakan halaman depan dari sebuah negara, selayaknya ahrus dibangun dengan megah dan indah | gambar: silahkanSHARE.com
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pos batas di sebuah negara merupakan halaman depan dari suatu negara. Sehingga tidak berlebihan jika dibangun dengan bangunan yang megah, nyaman, dan fasilitas yang memadai. Tujuannya, tentu saja supaya tidak hanya sebatas indah dalam bangunan fisiknya, melainkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi dan rasa bangga bagi warga negaranya.

Mungkin bagi yang suka nyinyir akan tetap mencari celah untuk mencari keburukannya dengan berkata, "Ngapain bangun perbatasan dengan megah tapi rakyatnya miskin!". Kalau berpikirnya pendek, mungkin seolah pernyataan itu memang benar, padahal tidak sepenuhnya benar.

Dengan pos perbatasan yang dibangun dengan megah dan indah (instagramable), maka tidak hanya membuat warganya bangga. Namun secara otomatis akan menjadi daya tarik orang untuk datang ke Indonesia. Sehingga citra Indonesia menjadi baik dan itu semua akan berimbas kepada peningkatan ekonomi di perbatasan tersebut. Berikut 7 pos perbatasan Indonesia yang dulunya sangat buruk, kini sudah disulap menjadi megah dan Indah.

1. Pos Lintas Batas Negara Entikong

Pos Lintas Batas Negara Entikong dulu dan kini | gambar: silahkanSHARE.com

Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Entikong adalah salah satu PLBN yang dirombak total oleh pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar penampilannya lebih cantik dan membanggakan bagi warga perbatasan. Sebelumnya PLBN Entikong tampak sangat lusuh.

2. Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dulu dan kini | gambar: silahkanSHARE.com

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat telah dibangun ulang. Presiden Joko Widodo memang ingin PLBN ini dan seluruh PLBN lain di Indonesia diubah wajahnya menjadi lebih cantik.

3. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Aruk

PLBN Aruk dulu dan sekarang | gambar: silahkanSHARE.com

Presiden Joko Widodo meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan dana Rp131,13 miliar. Pemerintah sejak tahun 2015 melakukan perombakan besar-besaran. PLBN ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Dari mulai pemeriksaan terpadu, klinik, jembatan timbang, pemindai truk, gudang sita hingga monumen lintas batas.

4. Pos Lintas Batas Negara Motaain

PLBN Motaain dulu dan sekarang | gambar: silahkanSHARE.com

PLBN Motaain merupakan satu dari tujuh PLBN yang dipugar pemerintah dengan tujuan mengubah kawasan tertinggal di perbatasan. Di mana kawasan terluar harus jadi beranda depan Indonesia. Bukan lagi sebagai halaman belakang yang kurang diperhatikan.

5. Pos Lintas Batas Negara Motamasin

PLBN Motamasin dulu dan kini | gambar: silahkanSHARE.com

PLBN Motamasin memiliki bangunan utama seluas 2.114 meter persegi yang terdiri dari bangunan kedatangan 428,9 meter persegi, bangunan kantor 413,8 meter persegi, dan bangunan keberangkatan 428,9 meter persegi. Total luas bangunannya secara keseluruhan direncanakan bakal mencapai 3.077,88 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 11,29 hektar.

6. Pos Lintas Batas Negara Wini

Pos Lintas Batas Negara Wini dulu dan kini | gambar: silahkanSHARE.com

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini berdiri di atas lahan seluas 4,42 hektar. Pekerjaan pembangunan PLBN Wini dipercayakan kepada PT. Indah Karya selaku kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak mencapai Rp130 miliar yang terbagi dalam dua tahun anggaran. Rp19,5 miliar di 2016 dan Rp110,8 miliar di 2017.

7. Pos Lintas Batas Skouw

Pos Lintas Batas Skouw dulu dan sekarang | gambar: silahkanSHARE.com

Berada jauh di Timur Indonesia tak menyurutkan pekerjaan pembangunan Pos Lintas Batas (PLBN) Skouw di Papua. Dimulai pembangunannya pada 18 Desember 2015, PLBN Skouw yang berlokasi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura itu kini tampak megah.

VERSI VIDEO

Setelah perbatasannya dibangun, yang lebih penting lagi adalah memakmurkan warga yang ada di perbatasan. Karena sedih juga dengan minimnya fasilitas dan infrastruktur di perbatasan yang menyebabkan hak-hak mereka tidak terlayani

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.