5 Mitos tentang Kolesterol

VIVnews - Kendati sudah banyak informasi tentang kolesterol, namun ada beberapa anggapan yang salah dan tidak berdasarkan fakta. Berikut ini beberapa mitos yang salah tentang kolesterol tersebut.

1. Telur adalah sumber koleseterol yang jahat
Memang benar, telur memiliki kadar kolesterol yang tinggi, yakni di atas 200mg. Padahal, lebih dari dua per tiga Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan batas kolesterol hingga 300 mg per hari. Namun, sebenarnya telur tidak semenakutkan yang disangka orang. Hanya beberapa kolesterol makanan saja yang akan tinggal di dalam darah.

Telur justru mengandung nutrisi yang membantu mereduksi penyakit jantung. Dan bila penyerapan terhadap kolesterol makanan meningkat, biasanya tubuh secara otomatis akan mengkompensasikannya dengan memproduksi kolesterol tubuh lebih sedikit dari biasanya.

Telur juga merupakan sumber protein dan lemak tak jahat. Daripada menghentikan konsumsi telur sama sekali, lebih baik membatasinya saja. Memakan satu atau dua telur beberapa kali dalam seminggu sebenarnya tidak berbahaya.

2. Anak kecil tidak akan mengidap kolesterol
Kebanyakan orang menganggap kolesterol adalah masalah orang dewasa. Padahal penimbunan lemak sudah bisa terjadi sejak seseorang masih anak-anak.

Stok Motor Bekas Berlimpah saat Pertengahan Tahun, Ini Penyebabnya

berbagai riset menunjukkan bahwa penimbunan lemak di pembuluh darah (atherosclerosis) sudah bisa dimulai sejak usia 8 tahun. Bahkan American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak yang kelebihan berat badan, memiliki hipertensi, dan riwayat serangan jantung di keluarga, untuk melakukan pengecekan terhadap kadar kolesterol sejak usia 2 tahun.

Pasalnya, anak yang sudah mengidap kolesterol tinggi sudah harus melakukan diet dan membatasi kadar lemak jenuh hingga hanya 7 persen dari konsumsi kalorinya, dan tidak mengkonsumsi lemak makan melebihi dari 200 mg per hari. Selain itu suplemen makanan serat dan olahraga juga tak boleh ketinggalan.

3. Makan makanan yang mengandung 0 mg kolesterol sudah cukup
Jangan salah, dengan hanya makan makanan yang tidak mengandung kolesterol belum lantas membuat Anda aman. Sebab, porsi kolesterol seperti yang tertera pada label makanan hanyalah salah satu faktor yang bisa menyebabkan kolesterol di tubuh Anda meningkat.

Lemak jenuh yang terkandung makanan hewani dan susu, serta lemak trans (substansi lemak hasil proses kimia pada makanan kemasan) bisa jadi memiliki akibat yang lebih parah bagi low density lipoprotein (LDL) sehingga bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah (atherosclerosis).

4. Kolesterol selalu buruk
Tak semua kolesterol adalah buruk. Kolesterol tinggi memang membahayakan. Namun  kolesterol sendiri merupakan hal dasar yang dibutuhkan oleh proses tubuh, seperti mengisolasi sel-sel saraf di kepala untuk membuat struktur membran sel.

Selain itu, lemak yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah adalah kolesterol yang dibawa melalui peredaran darah oleh low density lipoprotein (LDL). Sementara kolesterol yang dibawa oleh high density lipoprotein (HDL) tidak berbahaya.

Nikita Mirzani Ajak Perempuan Berani Sudahi Hubungan Toxic

5. Amerika Serikat negara pengidap kolesterol tertinggi      Anggapan ini tidak benar. Menurut statistik dari World Health of Organization (WHO) pada tahun 2005, Amerika Serikat (AS) berada di peringkat 81 (untuk wanita) dan 83 (untuk pria) dengan tingkat rata-rata kolesterol penduduknya 197 mg/dL.

Peringkat itu tidak begitu mengkhawatirkan bila dibandingkan dengan Colombia, Israel, Libya, atau Norwegia. Rata-rata pria di Colombia misalnya, memiliki kadar kolesterol sebesar 244 mg/dL.

Adapun kebanyakan perempuan di Israel, Libya, dan Norwegia malahan memiliki kadar kolesterol sekitar 232 mg/dL. Padahal ambang batas kadar kolesterol dalam darah yang normal adalah 198mg/dL.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Menteri PUPR: Pembangunan Rumah Menteri di IKN Sudah 80 Persen, Target Rampung Juli

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan, sampai saat ini progres dari pembangunan rumah tapak jabatan menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai 80 persen.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024