Mengelola Keuangan Keluarga Baru

VIVAnews - Setelah selesai melangsungkan pesta pernikahan, anda memasuki gerbang baru. Kehidupan anda berubah, temasuk urusan keuangan. Jika sebelumnya anda memikirkan biaya pernikahan, jangan lupa biaya setelah pernikahan harus juga dipikirkan.

Hal ini dikarenakan biaya yang ditanggung setelah pernikahan jumlahnya lebih besar dibanding biaya pernikahan anda sebelumnya. Menurut perencana keuangan Safir Senduk, sebagai keluarga baru ada tiga langkah dalam mengelola keuangan. Hal itu dikatakan Safir dalam acara Wedding Expo di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Maret 2009.

Pertama miliki dan tetapkan sebuah sistem keuangan yang akan anda gunakan dalam keluarga anda. Pilih bagaimana pola keuangan yang sebaiknya anda lakukan. Anda termasuk keluarga yang miskin, jika anda tidak mempunyai tabungan sama sekali.

Meski gaji anda besar, namun jika tidak mempunyai tabungan ini disebut miskin. Anda bisa disebut keluarga kaya jika anda mempunyai tabungan dan investasi. Jadi anda pilih yang mana?

Kedua, atur cash flow management yang baik. Anda harus pintar mengatur arus keluar masuk uang dalam keluarga anda. Prinsipnya sederhana, uang keluar tidak boleh lebih banyak daripada uang masuk. Safir mengatakan ada tiga kunci yaitu: jangan boros, harus selalu mempunyai uang tunai, dan hati-hati dengan diskon.

Ketiga, miliki tabungan dan investasi. Jika anda ingin menjadi keluarga kaya adan makmur, anda harus mempunyai harta produktif. Salah satu harga produktif yang bisa anda miliki adalah berupa produk investasi.

Produk investasi yang bisa anda gunakan secara bulanan misalnya tabungan berjangka, reksa dana, atau unit link. Produk tersebut tidak membutuhkan dana besar, namun yang terpenting adalah sifat disiplin. Namun jika anda mempunyai uang dalam jumlah besar sekaligus, anda bisa menggunakan instrumen investasi seperti deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau sukuk, emas, dan properti.

Usia pernikahan juga menentukan produk investasi yang anda pilih. Jika pernikahan belum mencapai lima tahun, biasanya memilih tabungan berjangka. Jika mempunyai anak, atau lebih dari lima tahun, tambahan produk investasi seperti asuransi pendidikan bisa dilakukan. Jika usia pernikahan lebih dari 10 tahun, maka sudah saatnya merencanakan investasi untuk dana pensiun.

Persib Bandung Tetap Waspadai Borneo FC yang Pincang
Jayabaya.

Menilik Bayang-bayang Masa Depan Indonesia dalam Ramalan Jayabaya

Meninjau visi masa depan Indonesia yang tergambar dalam ramalan-ramalan Jayabaya memberikan perspektif yang menarik. Sebagian prediksi telah terbukti, dan ada yang belum.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024