Pemilu El Salvador

Mantan Wartawan CNN Terpilih Jadi Presiden

VIVAnews - Mauricio Funes, pemimpin Partai sayap kiri Farabundo Marti National Liberation Front (FMLN) mengklaim diri telah menang dalam pemilihan umum (pemilu) El Salvador. Berdasarkan perhitungan atas 90 persen suara yang telah masuk, partai yang dibentuk para aktivis kelompok pemberontak ini memperoleh 51,3 persen suara.

"Malam ini adalah saat paling membahagiakan dalam hidup saya dan saya ingin malam ini menjadi malam kebangkitan harapan El Salvador," kata Funes di San Salvador, Senin pagi 16 Maret 20009 waktu setempat (Senin siang WIB), seperti dikutip laman stasiun televisi Al Jazeera.

Pernyataan Funes langsung disambut ratusan pendukung FMLN di jalanan San Salvador. Fumes juga langsung tenggelam di antara para pendukung yang meminta berfoto bersama pria 49 tahun ini.

Kemenangan Funes menandai era baru kepemimpinan El Salvador. Ia mencetak sejarah sebagai politisi sayap kiri pertama dalam kurun waktu 25 tahun yang bakal memimpin negara itu. Kemenangan Fumes juga menandai kali pertama oposisi mengalahkan pemerintah dalam pemilihan umum sejak Partai Demokrasi Kristen pempinan Jose Napoleon Duarte menundukkan partai konservatif Nationalist Republican Alliance (ARENA) pada 1084.

Tak hanya itu, Funes diingat publik sebagai wartawan pertama yang akan memimpin negara mereka. Sebelum masuk dalam gelanggang politik, Funes bekerja sebagai wartawan di sejumlah media, diantaranya stasiun televisi CNN edisi bahasa Spanyol.

Selama kampanye, Funes berjanji akan melawan korupsi dan kejahatan pajak. Ia juga menyatakan akan memfokuskan diri mengurusi kaum miskin dalam menghadapi krisis ekonomi dunia. Selain itu, Funes, yang sehari-hari berprofesi sebagai jurnalis televisi ini menyatakan akan memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat.

Lawan Funes dari kubu konservatif, Rodrigo Avila telah mengaku kalah dan menyatakan diri akan menjadi oposisi yang bertanggung jawab. ARENA mendapat 17 suara di bawah FMLN.

"Funes mampu menjembatani jurang antarmasyarakat, banyak orang yang tidak mendukung FMLN sebelumnya namun kini memilih FMLN karena mempercayai Funes," kata pengamat politik dari Central American University San Salvador, Alvaro Artiga seperti dikutip harian San Francisco Chronicles, edisi Minggu, 15 Maret 2009.

Setidaknya 20.000 petugas keamanan dikerahkan untuk menjaga proses pemungutan suara. Namun kepala komisi pemilihan umum Walter Araujo menyatakan pemilu berjalan aman dan damai.

El Salvador merupakan negara terpadat di benua Amerika. Negara ini masih memulihkan diri dari sisa-sisa perang sipil selama 12 tahun yang menewaskan 75.000 orang.

Terpopuler: Indonesia U-23 Fenomenal, Ernando Ari Kepikiran Arkhan Fikri
Pimpinan Ponpes Tajul Alawiyyin, Habib Bahar bin Smith

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024