Prediksi

Tekanan Berlanjut, IHSG Masih Terkoreksi

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 31 Maret 2009, berpotensi terkoreksi kembali seperti transaksi awal pekan ini yang diberakhir negatif.

"Sentimen negatif masih mengikuti pergerakan IHSG," kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 30 Maret 2009.

Pardomuan memproyeksikan, IHSG pada perdagangan awal pekan ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.386/1.375 dan batas atas (resistance) di level 1.430/1.450.

Pada transaksi Jumat, indeks tutup di level 1.419,09 atau turun 43,65 poin (2,99 persen) dari perdagangan Jumat, 27 Maret 2009 yang berakhir menguat 42,77 poin (3,01 persen) ke posisi 1.462,74.

Bursa Asia, saat IHSG ditutup juga bergerak negatif. Hang Seng Index melemah 663,17 poin atau 4,70 persen ke posisi 13.4561,33, Nikkei 225 turun 390,89 poin (4,53 persen) ke level 8.236,08, dan Straits Times Singapura terkoreksi 75,60 poin atau 4,33 persen menjadi 1.670,06.

Sedangkan di bursa Wall Street pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 254,16 poin atau 3,27 persen ke level 7.522,02. Indeks Nasdaq turun 43,40 poin atau 2,81 persen menjadi 1.501,80 dan S&P 500 terkoreksi 28,41 poin atau 3,48 persen di posisi 787,53.

Menurut Pardomuan, IHSG hari ini diperkirakan masih melanjutkan penurunan, akibat mengikuti pergerakan bursa global yang cenderung melemah. "Perkembangan ekonomi AS tetap menjadi perhatian utama para investor," ujarnya.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Dia mengakui, pola transaksi jangka pendek yang cenderung melakukan aksi ambil untung (take profit) masih menjadi strategi para investor pada perdagangan Selasa ini.

Pengamat pasar modal Teguh Ramadhani juga berpendapat, indeks Selasa masih terkoreksi meski dengan kisaran terbatas. Pasalnya, pengaruh sentimen negatif indeks global, terutama Dow Jones tetap menjadi acuan pelaku pasar.

Namun, dia mengatakan koreksi kali ini masih wajar mengingat kenaikan IHSG pekan kemarin cukup lumayan sehingga rawan profit taking investor jangka pendek. "Jadi indeks akan bergerak terbatas di 1.394-1.454," tutur Teguh.

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024

Rekomendasi Saham
Pardomuan menyarankan, akumulasi perlahan (buy on weakness) saham papan atas seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Sebab, kata dia, saham blue chips itu memiliki fundamental yang menjanjikan.

Teguh juga merekomendasikan, saham unggulan sektor perbankan dan komoditas berfundamental positif seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). "Tapi, ASII (PT Astra International Tbk) tetap layak beli," ujarnya.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024