Gempa Bumi di Kota L'Aquila, Italia

Gempa Terdahsyat dalam 7 Tahun Terakhir

VIVAnews - Hingga Senin malam waktu setempat, 6 April 2009 (Selasa dini hari WIB), para petugas penyelamat terus bekerja untuk menemukan warga yang masih terjebak reruntuhan gedung akibat gempa bumi yang mengguncang Kota L'Aquila, provinsi Abruzzo, Italia bagian tengah.

Sampai saat ini, sedikitnya 150 orang tewas, sekitar 1.500 orang terluka, dan 50.000 warga kehilangan tempat tinggal akibat gempa berkekuatan 6,3 skala Richter tersebut. Sekitar seratus jenazah sudah selesai diidentifikasi. Jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah.

Warga yang selamat, banyak yang masih mengenakan baju tidur dan selimut, dengan menangis memandang tubuh-tubuh tak bernyawa yang ditarik dari reruntuhan kota abad pertengahan L'Aquila, sekitar 120 kilometer timur laut ibukota Roma.

Sementara itu pemimpin umat Katolik di Vatikan, Paus Benediktus XVI, berdoa untuk para korban, terutama anak-anak yang tewas dalam gempa.

Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, yang meninjau lokasi bencana mengatakan, "Bisa saya katakan, bahwa semua bangunan yang runtuh bisa menceritakan peristiwa yang terjadi di kota historis L'Aquila," kata Berlusconi. "Semua bangunan terkena dampak gempa."

Berlusconi mengatakan, 4.000 orang dikerahkan untuk operasi penyelamatan. Departemen Pertahanan Italia mengatakan, mereka sedang menyiapkan tempat penampungan untuk sekitar 30.000 orang, tetapi banyak dari mereka sudah menginap di hotel.

Gempa ini merupakan bencana di Italia yang paling banyak memakan korban dalam beberapa dekade terakhir, dan merupakan gempa bumi terbesar yang melanda Italia dalam hampir tujuh tahun terakhir. Italia merupakan negara yang terletak di antara dua jalur geologi yang membuat Negeri Pizza itu menjadi salah satu negara rawan gempa di Eropa.

Pada 1980, gempa berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang wilayah selatan Italia, dan menewaskan hampir 3.000 orang.  Gempa lain terjadi pada 1908, 1915, dan 1930, menewaskan puluhan ribu orang. 

Tahun 1997, gempa bumi menewaskan sepuluh orang di provinsi Umbria, puluhan ribu orang kehilangan rumah, puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan menghancurkan bangunan seni, termasuk kota Asisi. (AP)

Kembali Setelah 10 Tahun Tinggalkan Kostrad, Mas Bangun Melesat Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI
Jayabaya.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Jayabaya dahulu telah menakwilkan ancaman tragedi besar dalam wujud gempa bumi yang menelan banyak nyawa. Namun, akan ada pula Satria Piningit dalam ramalannya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024