Lifting Minyak Tak Sesuai Target

VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas menyatakan, produksi minyak dalam negeri hingga akhir tahun diperkirakan tidak mencapai target 960 ribu barel per hari (bph), sesuai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Rata-rata produksi sekarang baru mencapai 954 ribu bph," kata Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Selasa 12 Mei 2009.

Menurut dia, persoalan teknis yang menyebabkan produksi minyak tidak sesuai target. Terutama masalah di lapangan, seperti alat-alat produksi yang hilang, serta rusaknya kompresor untuk memproduksi minyak. "Faktor ini yang berperan," katanya. 

Kendati demikian, Priyono meyakinkan penurunan produksi ini tidak akan mempengaruhi penerimaan negara, karena masih ada cadangan di tanki-tanki yang bisa dijadikan lifting untuk penerimaan negara tahun ini.

Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi minyak bumi yang bisa masuk dalam lifting dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebesar 380 ribu bph, Pertamina EP 125 ribu bph, Total Indonesia EP 91 ribu bph, CNOOC 44 ribu bph, ConocoPhillips Blok B (Natuna) 48 ribu bph.

Lalu, Medco Sumatra 30 ribu bph, BP Indonesia (ONWJ) 25 ribu bph, BOB-Pertamina-Bumi Siak Pusako 25 ribu bph, ExxonMobil Cepu 20 ribu bph, Petrochina Jabung (Jambi) 19 ribu bph, CICO dan Chevron Makassar 22 ribu bph, VICO 14 ribu, ConocoPhillips (Corridor Blok) 12 ribu bph, Kondur Petroleum 9,66 ribu bph, Hess (Ujung Pangkah) 9,47 ribu bph, serta lain-lain 84 ribu bph.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
Situs google.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Hilirisasi menjadi isu penting di Indonesia. Jika mengklik kata tersebut di Google, maka dalam 0,25 detik muncul 4.140.000 temuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024