VIVAnews - Persitara Jakarta Utara butuh kemenangan besar saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya, Rabu 13 Mei 2009. Untuk itu, Laskar Si Pitung tidak punya pilihan lain selain tampil menyerang.
Persitara memang punya beban berat pada leg 2 babak 16 besar Copa Indonesia 2008/2009. Untuk lolos ke babak 8 besar, Persitara butuh menang dengan marjin minimal tiga gol di Stadion Mahsud Wisnusaputra, Kuningan, Jawa Barat.
Tuntutan ini tak lepas dari penampilan buruk Persitara di leg 1. Saat tampil di markas Persebaya, Stadion 10 November, Persitara kalah 0-2 dari tuan rumah.
"Menang saja tidak cukup buat kami untuk lolos ke babak 8 besar. Kami butuh kemenangan besar agar bisa tampil di perempat final," kata Asisten Pelatih Persitara, Dodi Sahetapi saat dihubungi VIVAnews, Selasa 12 Mei 2009.
Untuk memuluskan rencana ini, pelatih Persitara, Dick Buitelaar akan memodifikasi skema bertanding Hariman Siregar cs. Bila mereka biasanya bermain dengan pola 4-4-2 atau 3-5-2, pada pertarungan ini Persitara tak segan memasang empat striker sekaligus.
"Saat menyerang kita akan butuh sokongan dari tengah. Karena itu kita akan mengubah ke pola 3-3-4 saat menyerang," kata Dodi.
Lini depan Persitara biasanya dihuni oleh duet Prince Kabier Bello dan Rahmat Rivai. Namun, khusus saat berhadapan dengan Persebaya, peran keduanya akan disokong oleh dua pemain tengah: Mustofa Aji dan John Tarkpor.
"Dengan taktik ini, daya serang kami bakal lebih bagus," tandas Dodi.
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
