SBY-Boediono

Golkar Tak Akan Paksakan Parpol Hijrah

VIVAnews - Partai Golkar tidak akan memaksakan kepada partai-partai anggota koalisi Partai Demokrat yang ingin hijrah mendukung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

"Memang ada suara-suara yang mengatakan bahwa PKS dan sejumlah partai akan merapat, tapi itu baru pada tingkat pembicaraan," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 13 Mei 2009.

Sejumlah partai anggota koalisi Partai Demokrat berencana menarik dukungannya. Hal ini terkait dengan rencana calon presiden Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menggandeng Gubernur Bank Indonesia, Boediono, sebagai calon wakil presidennya. PKS, PAN, dan PPP menolak rencana itu.

Menurut Agung, Golkar juga tidak dapat memaksa partai-partai itu untuk hijrah. Meski demikian, Agung mengakui bahwa sampai saat ini komunikasi politik dengan partai-partai itu masih terus berjalan. "Kami tidak bisa memaksakan apakah betul mereka hijrah atau tidak, tapi kalau komunikasi politik kan boleh-boleh saja kan," ujarnya. "Tapi belum ada yang final."

Agung menjelaskan, di kalangan internal Golkar, tim pemenangan pemilu pun masih terus bekerja. "Ada yang bertugas untuk berkomunikasi (dengan parpol lain) lebih intens dan ada pula yang bertugas mengkonolidasikan ke daerah-daerah," jelasnya.

Saat ditanya apakah Golkar akan menerima tiga partai anggota koalisi Demokrat itu, Agung menyatakan, "Golkar sendiri sangat gembira jika ada yang mau bergabung."

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi
Angger Dimas saat berada di makam Dante

Ibunda Meninggal Dunia, Angger Dimas Ungkap Kenangan Haru Tak Terlupakan

Angger Dimas mengungkap kenangan indah dengan sang bunda. Angger merasa Tri Rahayu merupakan sosok ibu yang sangat berjasa yang telah membuatnya sampai di titik sekarang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024