VIVAnews - Bakal calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Boediono, sudah tiba di Bandung, Jawa Barat, menggunakan kereta api. Calon wakil presiden dari Partai Demokrat ini pun punya kesan tersendiri terhadap moda transportasi darat yang satu ini.
Boediono merupakan salah satu pejabat negara yang sudah beberapa kali masuk dalam kabinet. Tetapi, meski berlabel sebagai salah satu petinggi di kursi pemerintahan, Boediono sangat berjiwa sederhana.
Buktinya, sebagai orang yang berkemampuan, Boediono tidak mendewakan mobil mewah atau pesawat jet sebagai transportasi favoritnya. "Kereta api adalah transportasi yang paling nyaman," kata Boediono sesaat tiba di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Jumat, 15 Mei 2009.
Tidak hanya menjadi transportasi favorit, Boediono pun kerap membagi kefavoritannya terhadap kereta api kepada beberapa orang. "Enak, nyaman, saya suka bercerita bahwa itu adalah transportasi ternyaman," ujar dia.
Sebelumnya, kesederhanaan Boediono juga ditulis gamblang oleh pengamat ekonomi Faisal Basri. Dalam blognya, Faisal menulis, kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II.
Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.
Tulisan Faisal berlanjut. Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring lainnya.
Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed yang kian terasa langka di negeri ini.
Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024
M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.
