RIM: Bangun Pabrik? Pikir-Pikir Dulu

VIVAnews - Menanggapi keinginan sejumlah operator selular yang menjadi mitra Research In Motion (RIM) di Indonesia sebagai authorized reseller perangkat BlackBerry, vendor asal Kanada tersebut belum memberi kepastian. Bahkan rumor yang merebak mengatakan RIM enggan membangun pabrik di Indonesia.

Menurut keterangan informal salah seorang pejabat RIM regional Asia Pasifik, sekarang ini pihak RIM belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Tetapi, kami akan menindaklanjuti isu ini dan akan kami berikan kabar terbaru terkait pembangunan pabrik di Indonesia,” ujar narasumber yang enggan disebutkan identitasnya. “Kami merasa perlu untuk mempelajarinya.”

Sementara itu, Teguh Prasetya, Group Head of Brand Marketing Indosat mengatakan, isu ini sudah dibicarakan dengan pihak RIM. “Saya sudah tak boleh bicara soal ini, apalagi soal keputusan RIM. Yang jelas, masih banyak sekali improvement yang akan didiskusikan oleh RIM. Bangun pabrik itu hanya salah satunya. Pembangunan kantor perwakilan pun saya tak bisa komentar,” ujar Teguh kepada sejumlah wartawan di sela peluncuran paket spesial BlackBerry Storm di Senayan City, Jakarta, Senin 18 Mei 2009.

Menurut Teguh, RIM sudah tahu bahwa daya serap dan pertumbuhan permintaan perangkat BlackBerry di Indonesia sangat pesat.

“Indonesia ada di 'zona merah' mereka, artinya berada di salah satu zona yang memiliki minat pasar tertinggi. Yang penting, mereka sudah sadar kalau Indonesia memiliki pertumbuhan BlackBerry yang tinggi,” ucap Teguh.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024