Krisis Ekonomi Global

DPRD Genjot Pendapatan Usaha Daerah

VIVAnews - DPRD DKI Jakarta mempertanyakan kinerja dua Badan Usaha Milik Daerah yang tak mampu memenuhi target pendapatannya. Keduanya adalah PT Jakarta Propertindo dan PD Pembangunan Jaya.

"Padahal BUMD lain bisa menyetor dividen di atas target," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Prya Ramadhani, di kantornya, Selasa 19 Mei 2009.

DPRD akan mendalami penyebab minimnya pendapatan dua perusahaan daerah itu. Dengan jumlah alat produksi yang banyak dan aset besar seharusnya kedua perusahaan itu bisa menyetor pendapatan melampaui target.

"Jakarta Propertindo harusnya bisa setor Rp30-40 miliar," kata Sekretaris Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Firmansyah usai bertemu dengan sejumlah jajaran direksi BUMD di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.

Beberapa BUMD yang setorannya melebihi target antara lain Bank DKI yang menyetor Rp 54 miliar dari target Rp 51 miliar; Jakarta Turisindo menyetor Rp 2 miliar dari target Rp 1,65 miliar; Pembangunan Jaya Ancol menyetor Rp 40,55 miliar dari target Rp 40,5 miliar.

Sedangkan PD Pembangunan Jaya hanya menyetor Rp 2,8 miliar dari target Rp 3,96 miliar. PT Jakarta Propertindo menyetor sesuai target yakni Rp11 miliar. Keduanya mengatasnamakan krisis ekonomi global atas minimnya pendapatan mereka.

Firmansyah mengatakan seharusnya kedua perusahaan mampu melakukan terobosan di tengah gangguan ekonomi dunia. Kedua perusahaan seharusnya mampu memaksimalkan kekuatan alat produksi dan anak usahanya.

Ia lantas mencontohkan perjuangan Jakarta Turisindo yang berhasil memaksimalkan pendapatan dengan memanfaatkan potensi usaha Hotel Grand Cempaka dan Hotel Jaya Raya Puncak. "Padahal sebetulnya bisnis perhotelan juga terimbas krisis, tingkat hunian hotel turun hingga 30 persen," ujar Firmansyah.

Direktur Keuangan dan Administrasi Jakarta Propertindo, Rahadjo Djali, mengatakan, tidak ada kendala besar dalam realisasi target pendapatan tahun 2008. Bagaimanapun deviden Rp 11 miliar telah sesuai target. 

Jajaran direksi keberatan apabila target dinaikkan hingga dua kali lipat. Hal itu dikhawatirkan akan mengganggu fokus pencapaian kinerja perusahaan. "Apalagi sektor properti saat ini sedang terkena imbas negatif resesi global," kata Rahardjo.

Mayoritas pendapatan Jakarta Propertindo saat ini berasal dari kontribusi pengolahan dana. Dari laba yang dibukukan sebesar Rp 24,8 miliar, sekitar Rp 17 miliar di antaranya merupakan kontribusi pengolahan dana. "Kami harap tahun 2009 hasil dari operasional kami meningkat karena Pluit Junction sudah beroperasi penuh," ujarnya.

5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali
Gunakan Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Dump Truk

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024