Pesawat Hercules Jatuh di Magetan

Anggaran Perawatan Alutsista AU Minim

VIVAnews - Menurut keterangan Kapuspen TNI, Marsekal Muda Sagom Tamboen, memang terdapat 3 jenazah lagi yang terjepit dan baru dikeluarkan dari pesawat. “Tetapi itu baru informasi yang didapat dari TKP,” kata Sagom pada VIVAnews di Lanud Halim Perdana Kusuma, 21 Mei 2009. “Kalau untuk siapa-siapa saja korbannya, dan apakah itu salah satunya termasuk Mayor Lek Melvin ST, saya belum bisa memastikan,” ucapnya.

Sagom juga menyatakan bahwa penyebab kecelakaan belum bisa diungkapkan, karena masih terlalu dini. “Kalau karena anggaran minim, itu bukan salah satu penyebabnya, meski bisa juga merupakan penyebab secara tidak langsung,” kata Sagom. “Karena dengan dana 30 triliun rupiah untuk TNI, angkatan udara hanya mendapatkan di bawah 4 triliun per tahun. Kalau misalnya ada 10 pesawat herkules, dari dana sebesar itu akhirnya hanya 3 pesawat yang layak terbang,” ucapnya.

Menurut Sagom, merawat Alutsista AU itu bukan hal yang murah. “Sebenarnya kita minta dana 100 triliun rupiah per tahun, sehingga angkatan udara bisa mendapat sekitar 15 sampai 17 triliun. Tetapi berhubung dana hanya 30 triliun, maka AU hanya mendapat di bawah 4 triliun saja,” ucapnya.

Seputar kelayakan, kata Sagom, pesawat yang naas ini layak terbang. “Setiap pilot yang akan menerbangkan pesawat dan teknisi di darat pasti akan memeriksa terlebih dahulu,” ucapnya. “Kalau ada kerusakan atau tidak layak terbang, maka pesawat tidak akan diterbangkan,” ucap Sagom.

Sagom mengatakan, saat ini pihaknya sedang membuat PPKPT (Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang) untuk melakukan investigasi penyebab kecelakan menggunakan data-data penyelidikan seperti riwaya, pemeliharaan pesawat dan informasi penduduk sekitar yang melihat kejadian. “Tidak ada blackbox di pesawat militer,” kata Sagom. “Alasannya, pesawat militer itu digunakan untuk operasi militer. Kalau tertembak musuh, sementara ada blackbox, maka banyak informasi militer akan diketahui,” ucapnya.

Terkait santunan, Sagom menyebutkan bahwa santunan hanya diberikan pada pejabat dan personil dari TNI. “Untuk warga sipil tidak ada,” ucap Sagom. “Mereka menumpang secara suka rela, jadi untuk mereka tidak mendapatkan santunan,” ucapnya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024