Pembangkit Tarahan Baru Kelar 26%

VIVAnews - PT PLN Pembangkitan Sumatera II mengungkapkan molornya kesepakatan pinjaman dana telah menyebabkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan baru tercapai 26 persen. Padahal proyek itu hingga April 2009 harus sudah mencapai 59 persen.

Pembangkit Tarahan rencananya dibangun dengan kapasitas 2 x 100 megawatt (MW). Kontrak pembangunan proyek senilai Rp 595,1 miliar dan US$ 154,27 juta itu sudah ditandatangani dengan PT Adhi Karya Tbk dan Jiangxi Electric Power Overseas Engineering Co Ltd pada 30 April 2007.

"Kemungkinan proyek ini mundur, karena untuk memenuhi sisa progress 33 persen butuh waktu setahun," kata Manajer PLN Pembangkitan Sumatera II Nasser Iskandar dalam laporannya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang melakukan Tinjauan ke Pembangkit Tarahan, Lampung Selatan, Lampung, Selasa 26 Mei 2009.

Menurut Nasser, ketiadaan dana itu disebabkan alotnya pembahasan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika dari konsorsium bank nasional seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. "Belum ada kesesuaian tingkat suku bunga," katanya.

Dengan sedikitnya dana, dia melanjutkan, kini pembangunan Pembangkit Tarahan hanya mengandalkan material yang ada, serta mengerjakan pekerjaan sipil yang bisa dilakukan.

Mendengar penjelasan itu, Kalla yang didampingi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bapenas Pazkah Suzeta dan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, tampak terkejut. 

Dengan secepatnya, Kalla memanggil Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basyir untuk meminta penjelasan langsung mengenai pembahasan pinjaman tersebut.

Kalla menyatakan kekecewaannya atas keterlambatan pembangunan Pembangkit Tarahan yang menjadi bagian dari proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Bahkan Kalla berencana menyelesaikan sendiri kemandegan proyek itu.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan
Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Anies-Muhaimin

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Anies Baswedan mengatakan ada peluang Prabowo Subianto mengundang dirinya untuk melakukan pertemuan usai putusan MK karena sebetulnya hanya lawan dalam pemilu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024