Tim Sukses JK-Win Terima Tantangan Hatta

VIVAnews - Tim sukses Jusuf Kalla-Wiranto siap duduk satu meja dengan tim sukses capres lain untuk membicarakan kode etik kampanye dan black campaign. Ini merupakan jawaban tim sukses JK-Wiranto terhadap ajakan Ketua Tim Sukses SBY-Boediono Hatta Rajasa beberapa hari lalu.

"Saya sambut baik dan respon baik," ujar Yuddy Chrisnandi di sela pengukuhan Tim Kampanye JK-Win Daerah Provinsi Lampung di Kantor DPD I Golkar, Lampung, Selasa 26 Mei 2009.

Menurut Yuddy, ajakan tim sukses SBY merupakan langkah positif untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan soal kampanye yang tidak etis dan kampanye hitam. Sejauh ini, tim kampanye JK-Wiranto melakukan kampanye secara santun dan konstruktif.

"Justru pihak lain yang melakukan personal attack. Kami tidak ada keinginan untuk membalas," katanya.

Yuddy juga menambahkan, dalam pertemuan itu nantinya harus ada sejumlah kesepakatan yang mengikat seluruh tim sukses calon presiden. Tim JK-Wiranto mengusulkantiga butir kesepakatan yang harus dihasilkan dari pertemuan tim sukses nantinya.

Tiga butir kesepakatan itu adalah pertama, tidak melakukan kecurangan pemilu pilpres, seperti menggunakan TNI atau Polri dalam politik praktis. Kedua, tidak memanfaatkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada saat ini sebagai bahan untuk kampanye. Misalnya, gaji ke-13 PNS. "Kalau JK mau dan sekarang ia masih di pemerintahan, tentunya JK juga bisa mengklaim kebijakan itu. Namun hal ini akan merugikan capres lain, khususnya Mega-Prabowo

Ketiga, tim sukses JK-Wiranto berharap kesepakatan ini nantinya tidak hanya di mulut belaka, mereka bahkan menginginkan kesepakatan dibuat secara tertulis. Sehingga ketika muncul kecurangan terhadap kesepakatan tersebut, rakyatlah yang akan memberikan penilaian. "Waktunya terserah Pak Hatta, karena inisiatif dari mereka. Kami siap datang kapan saja," katanya.

Hasil Liga 1: Dewa United Bantai Tuan Rumah Persebaya Surabaya
Saipul Jamil

Ramai Candaannya dengan Ivan Gunawan, Saipul Jamil Beri Klarifikasi

Saipul Jamil melakukan klarifikasi tersebut saat itu lantaran tidak ingin meluruskan tentang kejadian di masa lampau.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024