Qatar Minati Saham Global Mediacom

VIVAnews - Investor asal Qatar kabarnya berencana membeli saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) milik PT Bhakti Investama Tbk.

Sumber VIVAnews menuturkan, saham perseroan yang akan dibeli Qatar sekitar 20-25 persen dengan kisaran harga Rp 300-500 per saham.

"Investor Timur Tengah itu dikabarkan tertarik dengan usaha Global Mediacom di bidang media yang terus berkibar," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa malam, 26 Mei 2009.

M Budi Rustanto, sekretaris perusahaan Global Mediacom saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui adanya rencana investor Qatar tersebut. "Kita belum mendapat informasi dari pemegang saham," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 27 Mei 2009.

Dia menambahkan, transaksi pembelian saham tersebut bisa saja terjadi di antara para pemegang saham, termasuk saham publik di pasar modal.

Per 30 April 2009, Astroria Development Limited memiliki saham berkode BMTR sebesar 5 persen, PT Bhakti Investama Tbk 51 persen, Deutsche Bank AG, London 5 persen, Mediacorp Invesments PTE. LTD. 5 persen, dan PT Asriland mencapai 10 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Selasa, 26 Mei 2009, BMTR melemah Rp 3 (1,55 persen) di level Rp 190. Broker PT Indo Premier Securities dengan kode PD tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Global Mediacom.

Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, adanya rencana tersebut pastinya berpengaruh positif, apalagi kalau belinya di harga premium. "Masuknya Qatar juga mengindikasikan masih menariknya investasi Indonesia di mata investor asing," ujarnya.

Dia merekomendasikan, beli perlahan (buy on weakness) saham Global Mediacom untuk jangka pendek ini.
 
Pada akhir 2008, perseroan membukukan pendapatan mencapai Rp 3,78 triliun atau meningkat 31,69 persen dari periode yang sama 2007 yang sebesar Rp 2,87 triliun.

Namun, meningkatnya beban usaha perseroan menyebabkan laba bersih per Desember 2008 tergerus menjadi Rp 425,75 miliar atau turun 70,99 persen dibandingkan periode sama 2007 sebesar Rp 1,47 triliun.

Jaga Mulut! Ini Alasan Mengapa Dosa Ghibah Lebih Besar Dibandingkan Zina
Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi

Salah satu korban tabrak lari itu, keponakan Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Ray adalah anak yang berprestasi. Akibat kejadian itu, Ray mengalami patah tulang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024