KRI Frans Kaisiepo-368 Lengkapi Alutsista TNI

VIVAnews - Lengkap sudah empat kapal perang korvet mutakhir jenis SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) class yang dipesan TNI AL dari negeri kincir angin Belanda tiba di Indonesia.

KRI Frans Kaisiepo dengan nomor lambung 368, adalah kapal keempat dan terakhir yang tiba di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dari pabriknya  Schelde Naval Shipbuilding (SNS) Vlissingen, Belanda.

Tiga kapal sejenis yang datang lebih dulu dan telah memperkuat jajaran TNI AL yakni KRI Diponegoro-365, datang di tanah air pada 17 September 2007, KRI Hasanudin-366 pada 1 Februari 2008, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 pada 3 Desember 2008.

Saat ini KRI Diponegoro-365 tengah melaksanakan operasi di perairan Lebanon, dalam rangka mengikuti misi perdamaian di negara konflik tersebut dibawah naungan komando UNIFIL PBB.

Seperti halnya tiga kapal yang lebih dahulu datang, kapal keempat KRI Frans Kaisiepo-368 juga akan masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim.

KRI Frans Kaisiepo-368 merapat di Dermaga Koarmatim tepat pukul 14.00 WIB disambut Pangarmatim Laksda TNI Lili Supramono beserta perwira staf jajarannya setelah melaksanakan pelayaran penyeberangan dari negeri Belanda menuju tanah air selama sebulan.

Kapal yang dikomandani  Letkol Laut (P) Wasis Priyono, ST beserta 78 ABK ini sempat singgah di 6 negara yakni : Malaga (Spanyol), Napoli (Italia), Alexandria (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Shalala (Oman), dan Kochin (India) untuk pengisian logistik. Dalam pelayaran pulang ke Indonesia, Komandan KRI Frans Kaisiepo beserta ABK juga menyempatkan untuk melaksanakan umrah.

Korvet berteknologi tinggi ini memiliki bobot 1692 ton, panjang 90,71 meter, lebar 13,02 meter serta kedalaman air 3,60 meter. Kecepatan maksimum 28 knots. Jarak jelajah 3000 Nm (kurang lebih 5556 km) dengan kecepatan rata-rata 18 knots. Dengan maksimal 80 ABK, kapal ini juga memiliki ketahanan operasi selama 20 hari terus-menerus di laut.

Sedangkan persenjataan yang dimiliki, yaitu rudal anti kapal Exocet MM-40, rudal anti pesawat Mistral dengan 8 peluncur, serangan udara Mistral Tetral, 4 rudal permukaan Exocet, meriam Oto Melara 76 mm di dek depan, dan disamping kanan kiri terpasang meriam Vector G12 20 mm, serta 2 peluncur torpedo. Memiliki komputerisasi persenjataan Thales Tacticos, radar 3 dimensi, radar pelacak Lirod MK-2 dan Sonar Thales Kinglip aktif-pasif.

Nama Frans Kaisiepo pada kapal ini adalah nama salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua. Frans Kaisiepo adalah gubernur kedua Papua periode 1964-1973.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Kepahlawanannya dikenal sangat berani karena menentang niat Belanda untuk memasukkan Irian ke Negara Indonesia Timur (NIT).

Saat Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan RI di Den Hag, Frans Kaisiepo menolak diangkat sebagai delegasi Belanda. KMB menghasilkan keputusan pengakuan kedaulatan terhadap NKRI.

Namun Belanda bersikeras bahwa Irian termasuk ke dalam wilayah kerajaan  Belanda. Sikap keras kepada Belanda ini akhirnya menimbulkan konfrontasi antar ke dua negara.

Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora sebagai upaya membebaskan Irian Barat yang dilanjutkan dengan operasi militer Trikora. Dalam konfrontasi ini, Frans Kaisiepo turut aktif membantu Angkatan Perang RI untuk mendarat di Irian Barat. (tni.mil.id)

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Permasalahan Pemilu Sudah Selesai

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bersyukur Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kini telah selesai. Meskipun, dalam prosesnya penuh dengan dinamika baik suka maupun duka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024