Mei 2009, Ekspor Furnitur Anjlok 35%

VIVAnews - Ekspor furnitur dan kerajinan disinyalir mengalami penurunan sekitar 35 persen pada Mei 2009, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tren ekspor sejak Januari 2009 terus menurun hingga sekarang," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono di Jakarta, Kamis, 28 Mei 2009.

Kinerja ekspor Januari 2009, menurut data Asmindo, terjadi penurunan secara nilai sebanyak 27,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selama bulan pertama tersebut, ekspor hanya berkisar US$135,5 ribu dengan volume sebanyak 52 kilogram.

"Hal itu akibat stimulus pemerintah tidak menyentuh UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), terutama dukungan perbankan, karena sudah banyak perusahaan yang tutup dan dijual karena cash flow terhambat," ujar Ambar.

Ambar mengakui, melorotnya permintaan dunia terhadap furnitur dalam negeri, membuat pengusaha tergantung dengan pasar dalam negeri. "Masalahnya mengubah mind set dari yang sudah terbiasa ekspor dengan memasok kebutuhan dalam negeri agak sulit," tuturnya.

Persentase ekspor lebih besar, yakni 70 persen dibanding dalam negeri yang hanya 30 persen dari produksi dalam negeri. "Kebalikan dengan China, furnitur mereka yang digunakan dalam negeri sebanyak 70 persen dan sisanya baru diekspor," katanya.

Ambar juga memperkirakan ekspor akan tetap turun hingga akhir tahun ini sekitar 25 persen. "Kalau sampai turun lebih banyak lagi, bisa jadi mencetak pengangguran hingga dua juta orang," ujarnya.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Beberapa daerah seperti Yogyakarta, Cirebon, Jepara, dan Semarang sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menteri BUMN Erick Thohir

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perempuan memiliki hak yang sama untuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024