Dugaan Suap Bea Cukai

Terdakwa Agus Sakit, Sidang Ditunda

VIVAnews - Majelis Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi menunda kembali sidang pemeriksaan saksi dalam kasus dugaan suap pengurusan dokumen jalur hijau di kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok.

"Terdakwa (Agus Sjafiin Pane) sakit sehingga sidang tidak dapat dilanjutkan," kata Ketua Majelis Moerdiono di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat 29 Mei 2009. Selain itu, kata dia, ada hakim yang berhalangan hadir karena dalam perjalanan.

Informasi yang dikumpulkan, Agus mengaku tengah demam dan sakit flu sejak lima hari lalu. Sedangkan, hakim yang belum hadir adalah Hakim Teguh Hariyanto. Teguh masih dalam perjalanan dari Tulung Agung menuju Jakarta. Ia merupakan Ketua Pengadilan Negeri Tulung Agung.

Rencananya, sidang akan ditunda hingga hari Senin 1 Juni 2009. "Sidang mulai pukul 9.30 WIB," kata dia. Jaksa rencananya akan memanggil dua saksi Hernoto dan Kosasih. "Pemanggilan ini sebagai pemanggilan resmi," kata Moerdiono.

Agus didakwa menerima hadiah atas jabatannya. Penuntut menjerat Agus sebagaimana diatur dalam pasal 12b atau pasal 11 Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menurut Jaksa, Agus menerima hadiah berupa uang tunai, yakni Rp 76,7 juta dari PT Changhong (Tan Nadim), Rp 6 juta dari PT Kenari Djaya (Muhammad Yusuf), Rp 3 juta dari PT Gemilang
Expressindo (Hilda Suwandi), Rp 22 juta dari PT Hibson Wira Prakarsa (Hernoto Prawiro), Rp 900 ribu dari PT Daisy Mutiara Nusantara (M Agus Subandi), Rp 12,1 juta dari PT Catur Daya Sembada (Subagyo), dan Rp 800 ribu dari CV Sinar Fajar (Robby Aritonang).

Kasus ini bermula 30 Mei 2008, Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan inspeksi mendadak . Hasil pemeriksaan ditemukan barang bukti berupa amplop berisi uang tunai senilai Rp 87,5 juta, US$ 1000, AUS$ 50 dan SNG$ 23.

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024