Jelang Temu ASEAN, Korsel Perketat Penjagaan

VIVAnews - Korea Selatan memberlakukan pengamanan ketat, Minggu 31 Mei 2009, menjelang pertemuan pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan Korea Selatan di tengah ketegangan akibat uji coba nuklir dan tembakan misil Korea Utara. 

Konferensi itu direncanakan beberapa bulan lalu, tetapi tes nuklir dan serangkaian peluncuran misil jarak pendek Korea Utara pekan lalu mengancam mengambil alih pusat perhatian dari urusan ekonomi dan diplomatik tersebut. 

Konferensi akan dimulai Senin besok di Seogwipo, Pulau Jeju di perairan selatan. Kota Seogwipo merupakan kota terjauh dari wilayah Korea Utara. Namun, pemerintah Korea Selatan tidak ingin lengah, mereka menempatkan misil di luar tempat pertemuan yang bertujuan mempertahankan diri dari serangan Korea Utara. 

Sekitar 5.000 personel polisi, termasuk sekitar 200 komando, dan kendaraan khusus yang bisa menganilisis gas sarin dan bahan kimia lain telah disiagakan di sekitar lokasi. Angkatan laut, angkatan khusus, dan angkatan udara juga terus menjaga pulau tersebut. 

Para pemimpun 10 negara anggota ASEAN mulai tiba di Korea Selatan untuk menghadiri konferensi dua hari yang secara resmi dimulai besok. Konferensi juga untuk memperingati 20 tahun hubungan Korea Selatan dengan ASEAN. Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, berencana melakukan pertemuan pribadi hari ini dengan antara lain, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dan Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan.

Pejabat Korea Selatan kemarin mengatakan, satelit mata-mata menangkap petunjuk bahwa Korea Utara kemungkinan sedang bersiap membawa misil jarak jauh ke tempat peluncuran. Korea Utara sebelumnya pernah menyerang Korea Selatan dengan mengebom jet Korea Air pada 1987 dan mencoba membunuh Presiden Chun Doo-hwan di Myanmar tahun 1983. (AP)

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024