Pesawat Hilang

Data Penumpang Air France

VIVAnews - Korban pesawat nahas Air France yang hilang di Samudera Atlantik mulai terkuak. Sejumlah ekskutif perusahaan, bahkan satu orang keluarga bekas kerajaan Brazil turut menjadi bagian dari 228 penumpang yang hingga kini belum diketahui nasibnya.

Dari 216 korban pesawat milik Perancis tersebut seperti dikutip laman Associated Press (AP), Selasa 2 Juni 2009, sebanyak 61 penumpang merupakan warga negara Perancis.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or

Sebanyak 58 penumpang warga Barzil, 26 warga Jerman, 9 warga China, 9 warga Italia. Sedangkan sisanya berasal dari 27 negara di dunia termasuk di dalamnya dua warga negara Amerika Serikat.

Anggota keluarga kerajaan yang pernah berdiri di Brasil adalah Pangeran Pedro Luis de Orleans e Braganca berusia 26 tahun. Dia merupakan anggota keluarga Dom Pedro II, kerajaan terakhir di negara pecinta sepakbola tersebut. 

Sedangkan sejumlah eksekutif perusahaan yang menjadi korban pesawat dengan nomor penerbangan 447 itu adalah:

1. Brad Clemes, warga negara Kanada yang bekerja di perusahaan minimum Coca-Cola Brussel
2. Erich Heine, anggota dewan eksekutif perusahaan Jerman ThysseenKrupp Steel AG yang bertanggungjawab untuk proyek di Brasil dan Amerika Serikat
3. Luiz Roberto Anastacio, Presiden Direktur Michelin untuk Amerika Utara.
4. Antonio Gueiros, Direktur Sistem Informasi Michelin untuk kawasan Brazil,

Saat ini, kerabat korban hilangnya pesawat Air France yang membawa 228 penumpang di Samudera Atlantik mulai memberikan penghormatan kepada para korban. Diantaranya adalah keluarga korban dari tiga dokter muda asal Irlandia yang sedang menikmati liburan di Brasil.

Pihak Air France mengatakan 11 dari 12 kru pesawat merupakan warga negara Perancis. Kapten pesawat senditi bergabung dengan maskapai tersebut sejak 1988 dan telah memiliki pengalaman 11 ribu jam terbang termasuk 1.700 jam menerbangkan pesawat Airbus A330-200 yang menghilang tersebut.

Sedangkan ko-pilot yang berusia 37 dan 32 tahun memiliki pengalaman terbang sebanyak 9.000 jam terbang.

Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024