VIVAnews - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memproyeksikan penambahan produksi hingga 10 persen pada 2010. Target kenaikan produksi itu seiring dengan tren pertumbuhan permintaan batu bara.
Meski demikian, kapasitas angkut (holding root) Adaro cukup untuk 55 ribu ton. Tahun ini, produksi perusahaan diharapkan mencapai 42-45 juta ton batu bara.
"Kapasitas kami cukup untuk dinaikkan, belum perlu major investment," kata Direktur Utama Adaro Energy Boy Garibaldi Tohir usai jumpa pers perseroan di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu 3 Juni 2009.
Boy menambahkan, produksi perusahaan sepanjang 2009 seluruhnya sudah diserap pasar. Meski demikian, harga kontrak belum disepakati seluruhnya. Adaro berharap, harga penjualan batu bara 2009 disepakati pada 1-2 bulan mendatang.
Sebelumnya, Adaro sudah menandatangani 80 persen kontrak pada kisaran harga US$ 54-65 per ton batu bara.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Adaro Energy Alastair B Grant menambahkan, perseroan juga baru memperoleh tiga kontrak baru dari India, Thailand, dan perusahaan swasta Indonesia.
Pada kontrak tersebut, Adaro akan menyuplai hingga 4,5-6 juta ton batu bara per tahun.
Kontrak itu akan dimulai pada 2010 dan berjangka hingga 15 tahun. "Lima tahun tahap pertama, lima tahun opsi perpanjangan dari pembeli, dan lima tahun opsi mutual," ujar dia.
Grant melanjutkan, pada akhir 2009, pihaknya akan memulai pengiriman batu bara 60 ribu ton untuk salah satu kontrak. Selain itu, pengantaran selanjutnya pada kuartal I-2010 dan semester II-2010.
Boy menambahkan, klien terbesar perseroan berasal dari pasar domestik, yakni mencapai 30 persen. Mereka adalah pemerintah, pabrik semen, dan sektor industri.
Sisanya diekspor ke 18 negara dan 31 konsumen. "Biasanya kami membatasi 10 persen konsumen per negara untuk risk management," tuturnya.
Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini
Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas. Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi
