Pengamanan Pilpres 2009

Polda Papua Minta Tambahan Pasukan

VIVAnews - Kepolisian Daerah Papua tak ingin kecolongan dalam pengamanan daerahnya, seperti yang terjadi dalam pemilu legislatif lalu. Teror, penyerangan, dan pembakaran terjadi di Papua, beberapa korban jiwa melayang.

Karena itulah, Polda meminta tambahan personel untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu Presiden 2009. Kepala Kepolisian Papua, Inspektur Jenderal Bagus Ekodanto mengatakan pihaknya meminta tambahan tiga satuan setingkat kompi (SSK) personel Brigadir Mobil (Brimob).

"Satu SSK dari Makassar dan satu SSK dari Polri," kata Bagus Ekodanto di Papua, Minggu 7 Juni 2009.

Para personel, tambah dia, akan ditempatkan di sejumlah titik yang dianggap tingkat kerawanannya tinggi. "Untuk mengantisipasi isu gagalkan Pilpres yang saat ini santer beredar di Papua," tambah dia.

Papua merupakan daerah yang paling bergejolak dalam pelaksanaan pemilu legislatif lalu. Satu hari jelang pelaksanaan pemilu, Rabu 8 April 2009, tanah Papua sudah bergolak.

Berikut kejadian jelang pelaksanaan pemilu di Papua yang dibeberkan Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono pada 9 April 2009.

1. Rabu 8 April 2009, pukul 02.00 WIT
Terjadi ledakan bom rakitan di bawah jembatan dan batas-batas Papua dan Papua Nugini. Setelah disisir ditemukan dua bom yang belum meledak.

2. Rabu 8 April 2009, pukul 20.30 WIT
Terjadi penyerangan oleh orang-orang tidak dikenal terhadap orang-orang pendatang. Tiga orang tukang ojek tewas dan dua orang lainnya dirawat di rumah sakit umum daerah Wamena.

3. Rabu 8 April 2009, pukul 22.30 WIT
Kebakaran di Depo BBM Biak, satu orang meninggal dan kebakaran merembet ke rumah warga.

4. Kamis 9 April 2009, pukul 01.00 WIT
Terjadi penyerangan pos polisi di Abepura, tidak ada korban jiwa.

5. Kamis 9 April 2009, pukul 01.30 WIB, penyerangan di Polsek Abepura

6. Kamis 9 April 2009, pukul 03.15 WIT kampus Universitas Cendrawasih dibakar.

Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam
Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Pengamat politik yang merupakan Peneliti Utama BRIN menyebut upaya Prabowo Subianto untuk merangkul parpol lain non-pendukungnya, sesuai dengan janji kampanyenya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024