Komputer Rusak, Kereta Tabrakan

VIVAnews - Tim penyelidik menduga bahwa tabrakan dua kereta penumpang Metro di Washington DC, Amerika Serikat, Senin kemarin disebabkan kegagalan sistem komputer, yang tidak langsung mengaktifkan rem darurat. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan sehingga menewaskan sembilan penumpang dan melukai lebih dari 70 orang.

Debbie Hersman, penyelidik dari Biro Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), Selasa 23 Juni 2009 waktu setempat, mengungkapkan bahwa mereka belum langsung memastikan apakah rem darurat langsung berfungsi menjelang tabrakan. Namun, tombol rem darurat sudah dalam keadaan tertekan di kompartemen masinis.

Saat kecelakaan, kereta dioperasikan secara otomatis, yang artinya langsung dikendalikan oleh sistem komputer. Dalam keadaan demikian, tugas masinis hanya memfungsikan tombol buka-tutup pintu gerbong penumpang dan mengaktifkan tombol darurat bila diperlukan.

Kecelakaan dua kereta Metro itu merupakan yang terburuk di Washington DC dalam 30 tahun terakhir. "Jarak antar kereta seharusnya tidak kurang dari 1.200 kaki (sekitar 365 meter)," kata Jackie Jeter, ketua serikat pekerja kereta Metro.

Namun, saat itu, sebuah kereta tetap melaju kencang kendati masih ada kereta lain di depan - yang tengah menunggu kereta lain meninggalkan stasiun. Saat itu merupakan jam pulang kantor sehingga rute perjalanan sangat padat.

Sejak Selasa, semua kereta Metro dioperasikan secara manual untuk mencegah terulangnya kembali kecelakaan, yang diduga akibat kerusakan sistem komputer. (AP)

Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo-Gibran: Mau Gak Mau Harus Terima, Tapi...
Jusuf Kalla di Jakarta Selatan

Jusuf Kalla Puji Cara Prabowo Subianto Rangkul Lawan Politiknya

Jusuf Kalla, memuji langkah dari Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, yang merangkul lawan politiknya. Menurutnya, Indonesia terlalu besar jika dijalankan sendirian.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024