Perang Pakistan-Taliban

Pesawat Nirawak Tewaskan 60 Taliban

VIVAnews - Serangan udara sebuah pesawat nirawak yang diduga milik Amerika Serikat (AS) menewaskan sedikitnya 60 orang di sebuah pemakaman di Makeen, Waziristan Selatan, Pakistan, Selasa 23 Juni 2009 waktu setempat. Harian The New York Times edisi Rabu, 24 Juni 2009, memberitakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah sanak saudara seorang komandan Taliban yang sedang dimakamkan.

Sumber Jaringan Televisi Geo melaporkan bahwa kaki tangan pemimpin Taliban di Pakistan Baitullah Mehsud diduga ikut tewas dalam serangan ini. Mereka antara lain pelatih pengebom bunuh diri Qari Hussein dan seorang komandan Taliban bernama Sangeen.

Sebelumnya pemimpin salah satu faksi milisi Taliban di Pakistan yang kerap mengritik kelompoknya tewas ditembak, Selasa dini hari 23 Juni 2009 waktu setempat. Polisi setempat mengungkapkan bahwa dia bernama Qari Zainuddin.

Pria berusia 26 tahun itu dibunuh oleh kelompok bersenjata di kantornya di kota Dera Ismail Khan, Pakistan. Zainuddin dikenal sering mengritik pemimpin Taliban di Pakistan, Baitullah Mehsud.

Awal bulan ini, Zainuddin mengecam Mehsud atas serangan Taliban ke sebuah masjid yang menewaskan 33 orang. Kepada kantor berita Associated Press, Zainuddin pernah mengatakan, "Apapun yang dilakukan Baitullah Mehsud dan kelompoknya saat ini atas nama Islam, itu bukan jihad. Itu adalah terorisme dan huru-hara." "Islam ada untuk perdamaian, bukan untuk terorisme," kata Zainuddin.

Kematian Zainuddin menyebabkan pemerintah Pakistan kehilangan calon sekutu kuat untuk menyudutkan pemimpin Taliban. Analis militer Pakistan Jenderal (purn) Talat Masood mengatakan terbunuhnya Zainuddin merupakan peringatan dari Mehsud dan Taliban.

"Kematiannya seakan menunjukkan inilah yang akan terjadi jika menentang Mehsud," kata Masood. "Mereka (Taliban) menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat melindungi kalian."

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin

Siap Tinggalkan Ducati, Pramac Racing Mulai Negosiasi dengan Yamaha

Pramac Racing habis masa kontraknya sebagai tim satelit Ducati di akhir musim MotoGP 2024. Kabarnya, mereka siap tinggalkan Ducati dan bakal gabung Yamaha di musim depan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024