Rupiah Lanjutkan Penguatan

VIVAnews - Di tengah melemahnya mata uang Euro terhadap US$, pergerakan mata uang rupiah masih stabil. Mata uang ini bahkan memiliki peluang untuk terus menguat.

Kamis 25 Juni 2009 pagi, mata uang ini di pasar spot antarbank Jakarta menguat ke posisi Rp 10.300-Rp 10.350/US$. Sementara pada indeks transaksi mata uang Bloomberg, rupiah pukul 09.17 WIB berada di Rp 10.350/US$.Meski tidak drastis, penguatan diprediksi masih bisa terus terjadi hingga akhir pekan ini.

"Memang Euro tertekan dan mata uang lain di kawasan bergerak beragam. Tapi di sisi lain, di dalam negeri tekanan terhadap rupiah mulai berkurang. Masuknya asingĀ  stok dolarĀ  bertambah, karena mereka kan membutuhkan rupiah untuk masuk ke pasar saham. Mau nggak mau mereka harus jual dolarnya," kata Frans Darwin Sinurat dari Bank Century kepada VIVAnews, Kamis 25 Juni 2009.

Apalagi tekanan akibat permintaan US$ dari kalangan korporasi sudah mulai berkurang. "Biasanya korporasi mencari dolar menjelang akhir bulan, jadi kalau sudah masuk akhir bulan seperti ini permintaan mereka justru berkurang," kata dia.

Frans memprediksi rupiah masih akan terus menguat apalagi jika pemilihan presiden berjalan aman. "Bagi asing dan pasar bukan soal siapa pemimpinnya, tapi aman atau tidak. Kalau Pilpres berjalan aman, rupiah bisa sedikit menguat. Bukan hal mustahil rupiah bisa mendekati Rp 10.000," kata dia.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng
(Tengah) Anggota Komisi C DPRD DKI, Esti Arimi Putri

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri menilai pentingnya upaya pemberdayaan daya beli terhadap semua golongan demi mengendalikan inflasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024