VIVAnews - Munculnya nama Sri Mulyani sebagai calon kuat gubernur Bank Indonesia pengganti Boediono sudah diantisipasi pasar. Bahkan, pasar telah mengantisipasi adanya tiga calon, mereka adalah Darmin Nasution dan Hartadi A Sarwono.
Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, ketiga tokoh ini sangat dikagumi pasar. Sri Mulyani dan Darmin dinilai sukses mereformasi Departemen Keuangan. Sedangkan Hartadi mengerti moneter dan perekonomian internasional.
"Pelaku pasar tinggal menunggu yang diinginkan Dewan Perwakilan Rakyat," kata Fauzi kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Kamis 25 Juni 2009.
Menurut Fauzi, gubernur terpilih memiliki pekerjaan berat. Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan bukan pekerjaan mudah bagi gubernur. Sebab, wacana OJK sudah digulirkan sejak 5 tahun lalu. Namun, selalu mentok di Bank Indonesia sendiri.
Fauzi mengatakan, OJK harus segera diselesaikan karena akan membuat pengawasan yang independen bagi perbankan nasional. Selama ini tugas pengawasan dipegang Bank Indonesia. Karena itu, Bank Indonesia nantinya hanya menjadi pengawas moneter. "Ini pentingnya OJK, meskipun di Inggris keberadaan OJK juga sudah menuai kritik," ujarnya.
Pembentukan OJK kembali mencuat, karena setelah krisis 1997-1998, tahun ini dua bank dilikuidasi. Hal itu menunjukkan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia belum sempurna.
Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (Fraksi PAN) Rizal Djalil mengatakan, dengan masuknya Sri Mulyani pembentukan OJK akan terlaksana.
Sri Mulyani dan Darmin Nasution yang kini sudah disahkan menjadi deputi gubernur senior Bank Indonesia dinilai mampu membentuk lembaga ini. "Kami akan mendukung jika Sri Mulyani menjadi gubernur," katanya.
Gambar Pertama yang Dilihat, Bisa Ungkap Pekerjaan Impian Kamu
Dalam gambar yang menakjubkan ini, kamu akan melihat tengkorak, siput dan peta. Namun, setiap gambar yang kamu lihat akan memiliki arti berbeda terkait pekerjaan impian.
