Pengusaha Ritel Klaim Paling Dirugikan oleh Demonstrasi

Pertumbuhan ritel di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Demonstrasi yang terjadi tiga hari berturut-turut, di kawasan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, dan di sejumlah wilayah Indonesia, sejak Senin, 23 September 2019, membuat pengusaha ritel mengalami kerugian. Terutama, pengusaha ritel makanan dan minuman.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta menjelaskan, demonstrasi tidak hanya membuat keresahan di  tengah-tengah masyarakat, apalagi hingga terjadi kericuhan. Di samping juga membuat kemacetan, sehingga menyebabkan masyarakat enggan berpergian.

"Karena ada kemacetan, bukan hanya ketakutan, itu membuat orang enggan ke luar. (Kerugiannya) ada yang sifatnya direct ada yang tidak. Direct yang tidak bisa diulang produknya, misalnya meeting point di cafe itu direct omzet langsung hilang," kata dia di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.

Viral Gegara Gaya Glamornya saat Demo, Ibu Kades Wiwin Terpantau Punya Tas Branded 1 Lemari

Namun begitu, dia menegaskan, kerugian tersebut hanya tercipta di kawasan yang dekat dengan titik-titik demonstrasi saja. Sehingga, tidak memberikan dampak signifikan bagi iklim usaha ritel secara keseluruhan.

Selain itu, bagi pengusaha ritel yang menjual barang-barang di luar makanan, dikatakannya juga tidak langsung terpengaruh, lantaran tutupnya toko hanya sesaat dan tidak berlangsung lama. Berbeda dengan ritel yang menjual makanan dan minuman yang barangnya tidak bertahan lama.

Ratusan Ribu Orang Demo Akbar Kecam Amerika di Pyongyang, Korut

"Demo bukan hal baru, memang ada dampak pada situasi regional di mana mereka berdagang area demo itu, kami hati-hati. Enggak mungkin kita tutup toko kecuali yang langsung bersentuhan, buktinya mal kemarin tidak ada yang tutup," tegasnya.

Aprindo sendiri, lanjut dia, belum mendapat laporan rinci mengenai kerugian yang ditanggung anggotanya yang terdampak langsung aksi demonstrasi tersebut. Namun, penurunan omzet dipastikannya terjadi meski dia belum memperoleh datanya.

"Laporan (kerugian) belum, tetapi kalau dianggap penurunan yang lebih kepada F&B (Food and Beverage) yang biasa menjadi meeting point orang mau lunch, diner di tempat tersebut," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya