Bakal Ada Distrik Khusus Ekonomi Kreatif pada 2020

Kepala Bekraf, Triawan Munaf
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf berencana untuk membangun distrik kreatif yang bakal dikenal dengan sebutan Bekraf Creative District atau BCD pada 2020. Distrik tersebut diperuntukkan bagi para pelaku industri kreatif dan keluarganya. 

Floratama Learning Center, Solusi Jadikan Labuan Bajo Flores Destinasi Super Prioritas

Kepala Bekraf, Triawan Munaf, mengatakan, dengan adanya distrik tersebut, maka para pelaku industri kreatif bisa fokus mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Semua fasilitas penunjang pengembangan industri kreatif akan disediakan di kawasan tersebut.

"Bekraf Creatif District atau BCD itu bisa jadi tempat yang jadi model ekonomi kreatif itu diterapkan. Ada insentif, ada fasilitas untuk keluarga dan para pencipta, semuanya ada di sana. Itu kota baru jadi untuk core ekonomi kreatif," kata Triawan di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Gibran Ungkap 5 Juta Peluang Lapangan Kerja di Sektor Kelestarian Lingkungan atau ‘Green Jobs’

Saat ini, kata dia, Bekraf dan Bappenas sedang merancang desain spesifik wilayahnya, termasuk lokasi spesifik dan kebutuhan anggaran. Namun, dia memastikan bahwa wilayah khusus ekonomi kreatif itu akan terletak di Pulau Jawa dengan dana berasal dari 10 persen anggaran pemerintah pusat.

Di samping itu, dia memastikan bahwa pembangunan BCD akan bisa mulai dilakukan pada 2020. Dengan kebutuhan luas wilayahnya kurang dari lima ribu hektare yang rencananya tersebar dan tidak hanya di satu tempat.

Ganjar Cerita Pemuda Modifikasi Mobil Bernilai Miliaran Urus Dokumen Kendaraan Dipersulit

"Besarannya belum tahu, sisanya swasta, bisa ratusan triliun rupiah. Tahun depan Insya Allah, sekarang kita sedang bikin konsepnya dengan Bappenas, lalu kita tentukan tempatnya di mana, lokasinya di mana, apa yang akan kita dahulukan dari subsektor tadi apa saja yang akan dibangun," tutur dia.

Dia menjelaskan, distrik itu nantinya akan dibangun masing-masing untuk sektor ekonomi kreatif, misalnya ada yang khusus diperuntukkan bagi industri kreatif perfilman, musik, games, kriya, hingga kuliner. Namun, lama pembangunannya agar bisa direalisasikan, dia belum dapat memastikan.

"Bertahap, bertahap. Kita ingin konsentrasi satu sub sektor dulu jadi, sub sektor lain jadi, jangan kita mau semua tapi gak jadi apa-apa. Luasnya enggak akan sampai 5.000 ribu hektare, BSD aja yang sudah bertahun-tahun ini baru 3.000 kan," ungkap Triawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya