Dubes RI Dingin-dingin Berbatik di Moskow, Begini Reaksi Orang Rusia

Dubes RI untuk Rusia, M Wahid Supriyadi (tengah), dan para staf KBRI Moskow memakai batik di Lapangan Merah, Kota Moskow, saat cuaca dingin dengan suhu 12 derajat celcius.
Sumber :
  • KBRI Moskow

VIVA – Hari Batik setiap tanggal 2 Oktober tidak saja menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di dalam negeri. Masyarakat Indonesia di manca negara pun memanfaatkan momen itu untuk berpromosi kain khas nusantara tersebut. 

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Seperti yang dilakukan oleh Duta Besar Indonesia untuk Rusia, M. Wahid Supriyadi. Walau cuaca di Rusia sudah mulai dingin, Dubes Wahid bersama jajarannya bersama masyarakat Indonesia justru ramai-ramai memakai baju batik dengan motif beragam sambil jalan-jalan santai di Lapangan Merah, yang merupakan tempat favorit bagi orang-orang di Ibu Kota Moskow untuk berkumpul. 

Tepat pada Hari Batik, mereka jalan-jalan sore sambil berkeliling sejenak dan berfoto-foto di Lapangan Merah. "Aksi ini juga sebagai bagian dari upaya memperkenalkan batik kepada masyarakat setempat," ungkap Wahid seperti yang disiarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow hari ini. 

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Aksi yang dilakukan para staf KBRI Moskow dengan mengenakan batik bermacam corak dan warna itu bagaikan sedang “peragaan busana batik”. Sontak mereka menjadi bahan perhatian, tidak hanya warga Rusia, tetapi wisatawan asing lainnya di sekitar Lapangan Merah. 

Tidak heran, sejumlah orang turut mengabadikan aksi ini dengan telepon pintar masing-masing. Bahkan ada yang minta berfoto bersama. 

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Walau suhu udara sudah sekitar 12 derajat Celsius, cukup bikin gemetar badan bila hanya memakai kemeja, menjelang musim dingin di Moskow itu tidak menyurutkan niat dan semangat mereka untuk berpakaian batik. Sementara itu, para pengunjung Lapangan Merah tampak mengenakan jaket atau pakaian hangat lainnya.

Dubes Wahid mengingatkan bahwa batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi pada sidang UNESCO sepuluh tahun yang lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Kebetulan pada saat itu Wahid menjabat sebagai Dubes RI untuk UEA dan diberi kesempaan untuk menyampaikan pidatonya. 

Dia pun mengajak masyarakat Indonesia termasuk yang tinggal di Moskow perlu menjaga dan melestarikan batik. Selain itu, batik juga perlu dipomosikan ke dunia internasional, tidak terkecuali di Rusia. 

Menurut Dubes Wahid, batik semakin dikenal di Rusia terlebih setelah empat kali penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow dan batik menjadi tema sentral setiap segmen fashion pada festival tersebut. Itu sebabnya dia menggandeng salah satu desainer terkenal Indonesia, Ferry Sunarto, untuk selalu menampilkan motif batik yang dapat dipadu dengan motif kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. 

Selain itu, sejumlah UKM Indonesia juga memamerkan produk-produk batik. Dua tahun lalu telah ada sebuah sekolah kejuruan "Batik College" di Moskow yang khusus mempelajari batik dan bahkan ada beberapa sekolah desain di Moskow yang memperkenalkan beragam motif batik kepada anak-anak usia muda. 

Salah satu sekolah desain tersebut bahkan sempat berkolaborasi dengan KBRI Moskow dalam pelaksanaan acara fashion show batik hasil karya siswanya dengan diiringi alunan gamelan langsung oleh sanggar kesenian "Gamelan Dadali", binaan KBRI Moskow. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya