Bos tvOne Cerita Kunci Keberhasilan di Industri Media

VIVA Grup dan Jaringan Portal Media VIVA Networks Menggelar Coaching Clinic.
Sumber :
  • VIVAnews/Eduward Ambarita

VIVA – VIVA grup dan jaringan portal media VIVA networks, menggelar coaching clinic yang diadakan di Universitas Yayasan Administrasi Indonesia atau dikenal YAI, Kamis 24 Oktober 2019.

Berawal dari Dropship, Gamer Ini Punya Rental Mobil dan Beberapa Vila Miliaran di Bali

Acara yang secara khusus membahas dapur redaksi tvOne ini menghadirkan salah satu pembicara, yakni Chief Human Capital & Operation Officer tvOne, Dudi Hendrakusuma Syahlani.

Dudi menjelaskan, sedianya kunci keberhasilan membangun industri media terletak bagaimana perusahaan merekrut dan menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten.

Dari Kurir Paket Kini Jadi Influencer, Pria Ini Sukses Bisnis Laundry dan Jasa Pembuatan Website

"Kita mesti punya keyakinan, special skill talent apa pun itu, saya yakin bisa masuk ke mana pun," kata Dudi, saat menjadi pembicara di Auditorium Hj. Darlina Julius, Kampus YAI, Jakarta.

Dudi yang juga dosen Univeristas Indonesia itu, melihat perbedaan lulusan baru mahasiswa saat ini dengan di zamannya. Menurut dia, perbedaan tersebut terletak pada memandang suatu proses.

Anak Muda Ini Dulu Kuli, Sekarang Sukses Jadi Pengusaha Digital

"Milenial ini galau ditolak sedikit. Biasa ditolak, kan pacaran juga gitu. Kemudian, mampu menganalisa. Sering kali, saya nggak tahu ya, teman- teman yang punya IP (indeks prestasi) tinggi kaku, tidak punya fleksbilitas. Harusnya diimbangi gaul banyak kegiatan banyak apa. Dari situ, Anda akan terbuka jalan ke mana - mana," kata Dudi.

Dudi juga menjelaskan, perjalanannya kariernya bukan lah didapat secara instan. Lagi - lagi, dia menegaskan,yang membedakan milenial saat ini menginginkan kesuksesan cepat, tanpa melihat proses.

"Contoh ringan. Anak saya 30 Agustus itu baru lulus dari FH UI. Alhmadulillah dapat kerja. Dia bilang gajinya segini ya. Dulu, saya pertama kali kerja (diupah) Rp250. Jadi, anak sekarang cenderung tidak sabar. Bosenan, ngeluh. Jadi, maunya IP tinggi, lulus cepat dapat pekerjaan, terus gajinya tinggi. Impossible," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya