Polisi Inggris Selidiki 39 Mayat asal China dalam Kontainer

39 mayat di kontainer di Essex, Inggris
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Kepolisian Inggris mulai melakukan pemindahan atas temuan 39 mayat dalam truk kontainer pendingin di Essex. Sebelas korban setidaknya sudah dipindahkan melalui ambulans yang dibawa dari Pelabuhan Tilbury ke Rumah Sakit Broomfield, Chelmsford, Inggris.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Dilansir laman BBC, sebelas korban yang sudah dipindahkan diidentifikasi merupakan warga China. Sementara itu polisi masih terus melakukan penyelidikan dan menanyai pengemudi truk kontainer yang bernama Mo Robinson. 

Penyelidikan dilakukan menyusul dugaan pembunuhan terhadap delapan korban perempuan dan 31 korban laki-laki. Hasil tes post mortem akan menjadi barang bukti penyelidikan berikutnya.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Ambulans secara bertahap mengangkut mayat demi mayat tersebut dengan didampingi polisi. Menurut Kepolisian Inggris, penyelidikan jenazah akan cukup makan waktu dan nasib korban dan keadilan terhadap mereka disebut akan menjadi alasan utama melanjutkan penyelidikan.

Diketahui, tiga properti di Irlandia bagian utara diserbu oleh pasukan Badan Kriminal Nasional atas adanya kejahatan kelompok kriminal terorginisir. Disebut bahwa traktor yang ditemukan berada di depan truk kontainer berisi puluhan mayat itu masuk ke Essex melalui Holyhead di Wales dan sebelumnya datang dari Dublin.

Inggris, AS Berikan Sanksi pada Tokoh Militer Terkemuka Iran Usai Serangan Terhadap Israel

Sementara truk kontainer tersebut tiba di Purfleet di sekitar sungai Thames pada waktu 00.30 pada Rabu pekan ini. Tak lama, petugas menemukan adanya kontainer yang berisi mayat-mayat tersebut pada hari yang sama.

Kepolisian Essex menyatakan bahwa para korban diyakini adalah warga negara China.

Dubes China untuk Inggris Liu Xiaoming melalui akun Twitter resminyanya mencuitkan," Kedubes China sudah mengirim tim yang dipimpin oleh konsulat kami untuk melakukan tugas kekonsuleran di Essex, Inggris." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya