Tiga Nama Disodorkan Erick Thohir ke Jokowi Jadi Bos Inalum

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Penunjukkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN oleh Presiden Joko Widodo, masih menyisakan kekosongan pucuk pimpinan di PT Inalum atau MIND-ID sejak akhir Oktober lalu.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

Saat dikonfirmasi, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro menjelaskan, sejumlah nama untuk mengisi kekosongan di Inalum itu telah diserahkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir kepada Presiden Jokowi.

"Pak menteri sudah mengantongi nama (calon Dirut Inalum) dan sudah (dikirimkan) ke Jokowi," kata Aloysius, saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 7 November 2019.

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

Mengenai berapa jumlah nama yang diajukan, Aloysius pun membeberkannya kepada para awak media. Meski demikian, ia menolak saat diminta menyebutkan siapa saja nama-nama yang direkomendasikan.

"Kan, biasanya yang diajukan tiga (nama), begitu biasanya kan," ujarnya.

Tebar Kehangatan di Safari Ramadan BUMN 2024, Kementerian BUMN dan Bank Mandiri Gelar Pasar Murah

Selain mengaku tak berani menanyakan hal tersebut kepada Erick Thohir, dia pun memastikan, jika masalah itu merupakan wewenang penuh sang menteri BUMN.

"Mana saya berani tanya. Karena itu kan kewenangan Pak Menteri ya. Tetapi, kami pastikan figur yang akan mengisi (jabatan tersebut) merupakan seorang profesional," kata Aloysius.

Selain itu, Aloysius memastikan, dalam upaya memilih siapa yang akan diangkat untuk menjadi bos Inalum selanjutnya, mekanisme pemilihannya akan dibuat secara transparan.

Sebab, dari ketiga nama yang telah diajukan Erick Thohir kepada Jokowi itu, nantinya nama-nama itu masih akan diuji lagi oleh Tim Penilai Akhir (TPA), yang diketuai langsung oleh Presiden Jokowi.

"Karena Inalum itu kan non Tbk (Terbuka). Pak menteri kan maunya melalui TPA dulu, makanya dia konsultasi dengan Presiden. Nah, itu selebihnya Pak Menteri yang tahu," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya