Jadi Andalan Ekonomi RI, Industri Kreatif Hanya Dibatasi Imajinasi

Anindya N Bakrie.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVAnews.com

VIVA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah Anindya Novyan Bakrie mengatakan, industri kreatif dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Dongkrak Industri Kreatif, Sandiaga Uno Dorong Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Dia menjelaskan, selain karena 90 persen lebih perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor ekonomi tersebut, model bisnis itu juga hanya dibatasi oleh imajinasi pelaku usahanya. Sebab, pada era perkembangan ekonomi digital, model bisnis yang maju tak tergantung dari besarnya perusahaan.

"Ke depannya UMKM tidak terbatas oleh size dari pada bisnisnya atau pendapatan, untung. Mereka hanya terbatas dari imajinasinya. Karena sekarang belum tentu yang besar bisa mengalahkan yang kecil tapi yang pasti biasanya yang cepat mengalahkan yang lambat," kata dia di acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif, Jakarta, Kamis 7 November 2019.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Selain itu lanjut dia, perkembangan industri UMKM ataupun industri rintisan, lebih bisa bergerak cepat karena adanya model investasi berupa modal ventura. Model investasi tersebut dikatakannya bisa membiayai berbagai perusahaan di mana saja tanpa harus takut balik modal cepat.

"Mengerti di awal-awal itu mesti investasi atau bisa belum untung. Nah, ini membuat SME atau small medium enterprise tadi bisa menjadi tulang punggung yang bisa melakukan disrupsi di berbagai macam bidang," tegas pengusaha yang akrab di sapa Anin itu.

Dwidayatour Dukung Gekrafs dengan Fasilitas Perjalanan, Wujudkan Agenda Kreatif

Dia mencontohkan, itu terbukti dari perusahaan-perusahaan ekonomi kreatif dan rintisan yang berkembang saat ini, memiliki valuasi perusahaan yang besar dengan memanfaatkan teknologi, seperti Ruang Guru, Traveloka, maupun Kitabisa.com.

Mereka masih mampu menciptakan untuk hingga Rp105 triliun dan menggaji empat ribu karyawan di tengah tekanan ekonomi global maupun domestik.

"Bidang pendidikan, kesehatan, hiburan sampai kepada industri-industri yang sebelumnya sudah di dominasi pemain lama. Misalnya yang melakukan efisiensi diperkebunan pertambangan dan lain-lain," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya