Kisah Alibaba Sukses Lepas dari Bayang-bayang Jack Ma

Pendiri Alibaba Jack Ma
Sumber :
  • Instagram/@alibaba.group

VIVA – Pendiri Alibaba, Jack Ma telah menyatakan pensiun dari raksasa e-Commerce China tersebut. Namun, hal tersebut tampaknya tidak menyurutkan upaya Alibaba untuk berekspansi.

Jembatani Kesenjangan Akses E-Commerce Daerah Non-Urban, Clubb Kyta Gandeng Mahasiswa

Sebab, Alibaba justru makin giat merentangkan sayap bisnisnya. Teranyar, perusahaan bervaluasi Rp2.000 triliun itu dalam waktu dekat akan melakukan secondary listing di bursa saham Hong Kong dengan target meraup Rp182 triliun dana segar untuk ekspansi bisnis. 

Keberhasilan transisi kepemimpinan Alibaba dapat menjadi pelajaran penting bagi startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Beberapa waktu lalu kita juga menyaksikan transisi kepemimpinan yang cukup mulus di Gojek yang ditinggal oleh pendirinya, Nadiem Makarim, yang sekarang menjabat sebagai Mendikbud. 

Lebaran Pengeluaran Membengkak? Ini 7 Tips Menyiasatinya Biar Lebih Hemat

Startup lain dapat menjadikan pengalaman kedua perusahaan tersebut sebagai best practice yang dapat dirujuk jika ingin melakukan hal serupa.

Apa yang diraih oleh Alibaba, menurut Chairman NextICorn Daniel Tumiwa, merupakan hasil proses panjang transisi kepemimpinan sekaligus juga manajerial mumpuni, dengan tim solid. Tak hanya semata mengandalkan ke sosok Jack Ma. 

Integrasi TikTok Shop-Tokopedia Rampung, Kemendag Pastikan Awasi Ketat Transaksi

Saat ini, kata dia, Alibaba sudah sampai di titik dan sudah sukses menjauhkan diri dengan sosok Jack Ma. Jadi, apa yang dicapai Alibaba telah disusun by design, dengan target-target terukur. 

"Seperti unicorn Indonesia, semua sudah balik ke manajemen. Bukan orang per orang lagi. Masing-masing unicorn memiliki ciri khasnya," ujar Daniel dikutip dari keterangannya, Senin 18 November 2019.  

Daniel juga menambahkan, unicorn di Indonesia ke depan juga memiliki kemampuan seperti dimiliki oleh Alibaba. Khususnya untuk bisa masuk bursa sekaligus mengelola bisnis dengan lebih baik, sehingga bisa meraih pendanaan besar. 

"Indonesia sangat mampu dan akan terjadi. Kita tunggu 2020. Tujuan digital enterprise kita go public sangat fokus untuk memajukan Indonesia. Untuk itu akan sangat mendapat dukungan baik," ucap Daniel. 

Kunci sukses Alibaba

Pada saat berkunjung ke Indonesia tahun 2018 lalu, Jack Ma membagikan pengalamannya dalam mengembangkan Alibaba. Ia menyebut bahwa kunci keberhasilannya adalah kepercayaan (trust).

Menurutnya, kepercayaan konsumen merupakan jantung utama perusahaan yang harus dijaga, selain karyawan. Jika diurutkan, konsumen nomor satu, karyawan nomor dua, dan kepercayaan dari kedua-duanya adalah nomor tiga. 

Meski kini Jack Ma telah pensiun dari Alibaba dan telah dilakukan transisi kepemimpinan, namun publik dan investor tetap percaya penuh pada keseriusan dan kinerja bisnis Alibaba sehingga penjualan saham ke publik selalu dinanti. 

Ia menegaskan bahwa Alibaba yang didirikan pada 1999 harus bertahan sampai seratus tahun. Untuk merealisasikan visi tersebut, Jack Ma dan timnya mengembangkan sistem kepemimpinan yang menghargai cara baru.

Karenanya, meski Jack Ma sudah tak lagi aktif, Alibaba masih tetap jadi kesayangan investor. Tak heran, meski ekonomi China stagnan, Alibaba tetap menghasilkan pendapatan sebesar 114,92 miliar yuan (US$16,15 miliar) pada kuartal II 2019, atau naik 42 persen dari tahun sebelumnya. 

Kini, perusahaan yang bermarkas di Hangzhou dengan sekitar 103 ribu karyawan di seluruh dunia itu mengoperasikan pusat data di 10 negara di luar China. Alibaba juga telah memperluas jaringan logistik ke Asia Tenggara dan Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya