Logo DW

Meski Diprotes, Emmanuel Macron Lanjutkan Perubahan Skema Pensiun

picture-alliance/abaca
picture-alliance/abaca
Sumber :
  • dw

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Edouard Philippe bertemu dengan para menteri senior pada Minggu (08/12) malam untuk membahas lebih lanjut rencana pemerintah soal reformasi pensiun. Pertemuan ini dilakukan di tengah unjuk rasa penolakan yang telah berlangsung selama empat hari dan melumpuhkan transportasi publik di Prancis.

Serikat buruh di Prancis, yang menyatakan bahwa reformasi tersebut akan memaksa banyak orang untuk bekerja lebih lama namun dengan dana pensiun yang lebih kecil, memulai protes sejak hari Kamis (05/12). Mogok massal ini telah mengakibatkan lumpuhnya transportasi publik, diliburkannya sekolah-sekolah, dan terganggunya kunjungan wisatawan di Paris dan tempat lain.

Macron, yang merupakan mantan bankir investasi, meyakini reformasi pensiun akan membuat sistem pensiun yang saat ini dinilai berbelit-belit menjadi lebih adil dan berkelanjutan dari segi finansial. Ia berniat menggabungkan 42 kebijakan berbeda menjadi satu.

Baca juga: Prancis dan Cina Sepakati Kerja Sama Bisnis Senilai Lebih dari Rp 210 Triliun

Pemerintah mengatakan tidak akan mengubah batas usia pensiun resmi yakni 62 tahun. Namun rencana baru ini akan melibatkan sejumlah persyaratan finansial yang diharapkan bisa mendorong orang bekerja lebih lama menyusul bertambahnya panjangnya angka harapan hidup warga.

Rencana kebijakan baru terkait masalah pensiun akan memengaruhi semua pekerja di Prancis. Namun aksi unjuk rasa saat ini mayoritas melibatkan pekerja di sektor-sektor pelayanan publik, seperti masinis metro, guru, dan karyawan rumah sakit.

Transportasi publik lumpuh