Aprindo Sebut Kerugian Peritel Akibat Banjir Capai Rp1,2 Triliun

Sungai Ciliwung meluar menyebabkan banjir di pertokoan Jatinegara Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Rifki Arsilan

VIVA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo memastikan, terdapat kerugian cukup besar yang dirasakan para pengusaha ritel di wilayah Jabodetabek, akibat bencana banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir ini.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey menjabarkan, berdasarkan laporan yang masuk ke pihaknya hingga hari ini, terdapat sekitar 300 toko ritel di wilayah Jakarta, yang terkena dampak langsung dari kejadian banjir kali ini.

Jumlah itu, menurutnya, masih berpotensi untuk bertambah, selama menunggu update terbaru yang akan diterima pihaknya pada malam nanti.

Sempat Terendam Banjir, Polri Sebut Jalan Demak-Kudus Bisa Dilalui Pemudik

"Kalau untuk se-Jadetabek, kurang lebih ada sekitar 400 toko," kata Roy, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 2 Januari 2019.

Roy menjelaskan, terdapat sekitar 400 toko yang terkena dampak langsung bencana banjir ini, di mana toko-toko itu harus ditutup dan tidak bisa beroperasi.

Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Bandung Barat Bertambah Jadi 4 Orang

Karena, tidak ada pilihan lain yang bisa dilakukan oleh para pemilik toko ritel tersebut, akibat air yang sudah masuk ke dalam toko dan merusak sejumlah barang.

"Sehingga, potensi kerugiannya mencapai sekitar Rp1,2 triliun dalam dua hari ini," ujar Roy.

Roy mengaku pihaknya sangat prihatin dengan kejadian banjir semacam ini dan berharap, ke depannya akan ada tata kelola dan tata niaga yang harus diatur lebih baik lagi.

"Agar, bagaimana banjir ini tidak terus berulang dan dibiarkan dari waktu ke waktu. Ini harus jadi pembelajaran yang sangat berarti, bagi Pemprov maupun setiap lembaga dan instansi terkait lain," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya