Dinilai Nyaman, Gopay dan OVO Dompet Digital Terlaris di Indonesia

uang digital gopay
Sumber :
  • Twitter.com/@gopayindonesia

VIVA – Hasil riset Ipsos Indonesia tentang 'Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam penggunaan alat pembayaran digital' mengungkap, sebanyak 25 persen responden menggunakan digital payment karena dianggap berikan pengalaman menyenangkan. Sementara, 26 persen lainnya mengaku merasa lebih aman, nyaman, dan yakin.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Managing Director Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan menambahkan, hasil riset juga menyebutkan 21 persen konsumen hanya menggunakan satu jenis dompet digital, 28 persen konsumen menggunakan dua jenis dompet digital, dan 47 persen lainnya menggunakan tiga atau lebih dompet digital.

"Dan dompet digital yang paling digunakan adalah OVO dan Gopay," kata Soeprapto di kawasan Central Park, Jakarta Barat, Rabu 15 Januari 2020.

Swiss German University Dukung Revolusi Industri 4.0 di Indonesia!

Soeprapto menjelaskan, latar belakang pihaknya menggelar riset ini adalah karena maraknya fenomena cashless society di Indonesia, di mana menurut data dari Bank Indonesia selama 2019 saja telah terjadi 4,7 juta jumlah transaksi cashless, dan 128 triliun volume transaksi cashless di Indonesia.

"Sehingga hal itu menunjukkan bahwa evolusi pembayaran memang sudah terjadi dengan pesat," ujarnya.

Ekonomi Digital di ASEAN Meningkat, HSBC Luncurkan Growth Fund Rp15,8 Triliun

OVO

Dia juga menjelaskan, penelitian ini turut mengungkap bahwa pola kebiasaan masyarakat dalam menggunakan kartu non tunai, menunjukkan bahwa jenis kartu yang paling sering digunakan dalam bertransaksi adalah e-money dan Flazz.

"Di mana sebanyak 47 persen konsumen hanya memiliki satu kartu, 30 persen memiliki dua kartu, dan 23 persen konsumen sisanya memiliki tiga atau lebih kartu non tunai tersebut," kata Soeprapto.

Selain itu, lanjut Soeprapto, riset juga menyebut bahwa penggunaan non tunai ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk melakukan berbagai transaksi keuangan di banyak kesempatan pembayaran dan transaksi yang mereka lakukan sehari-hari.

"Seperti misalnya berbelanja online, membayar tagihan listrik, membayar makanan di restoran, membayar penggunaan alat transportasi, menonton bioskop, dan berbagai Iayanan perbankan digital," ujarnya.

Kartu e-mOney bank mandiri

Diketahui, survei yang digelar Ipsos Indonesia ini dilakukan ke 1.000 responden yang bermukim di pulau Jawa (66 persen), Sumatra (21 persen), Kalimantan (6 persen), Sulawesi (4 persen), Bali (4 persen) dan Nusa Tenggara (1 persen).

Studi The Next Cashless Society ini memfokuskan diri pada penelitian kebiasaan masyarakat, baik milenial dan non milenial, dalam menggunakan pembayaran non tunai. Studi ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada responden online panel dari Ipsos, yang dilakukan pada Desember 2019 di seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya