Ibu 'Hedon' Tinggalkan Anak Seminggu di Apartemen hingga Tewas

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Seorang ibu di Rusia dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun karena menyebabkan anaknya sendiri meninggal dunia. Anak perempuannya yang berusia tiga tahun tewas, setelah ditinggalkan mati kelaparan selama satu minggu sementara ibunya pergi berpesta.

Anak Ulang Tahun, Inul Daratista Bakal Gelar Pesta 3 Hari Berturut-turut di Kampung Halaman

Maria Plenkina, berusia 21 tahun, dijatuhi hukuman pada Jumat pekan lalu atas pembunuhan putrinya bernama Kristina, di kota Kirov yang berjarak sekitar 500 mil timur Moskow, Februari tahun lalu.

Dalam persidangan, Plenkina mengakui meninggalkan Kristina di sebuah apartemen tanpa listrik maupun air. Dia hanya menyiapkan sedikit makanan, lalu pergi menghabiskan satu minggu bersama teman-temannya.

Biadab, Bayi Tewas Gara-gara Ditinggal Ibu Kandungnya Liburan 10 Hari

Dalam laporan, penyelidik mengatakan Plenkina mengaku sengaja menutup pintu apartemen dan mematikan air sebelum meninggalkan rumah. Anaknya ditemukan telanjang, mati kelaparan di sebuah ruangan yang dingin di apartemen yang dipenuhi sampah, setelah memakan yoghurt, ayam dan sosis yang ditinggalkan ibunya.

"Putrinya sangat lapar dia bahkan mencoba makan bubuk cuci baju. Plenkina memahami kejahatannya sangat kejam. Dia mematikan air dan tidak ada listrik di apartemen. Anaknya sekarat perlahan," kata Hakim Roham Bronnikov dalam sidang, dilansir Daily Mail.

Bikin Melongo, Jennifer Jill Bisa Habiskan Rp300 Juta Cuma Buat Party di Klub

Saat meninggalkan Kristina, sang ibu malah pergi ke bar dan klub malam. Dia baru kembali satu minggu kemudian, setelah mendengar anaknya meninggal. Sebelumnya, Plenkina memberi tahu ibu dan teman-temannya bahwa anaknya di bawah pengawasan selama dia pergi satu minggu dengan teman-temannya.

"Saya mencintainya sepanjang hidup saya. Saya melakukan segalanya untuk memastikan dia memiliki semua yang dibutuhkan. Saya merawatnya, mencintainya. Saya tidak punya niat untuk membunuhnya," ujar Plenkina dalam sidang tersebut.

Sebuah kelompok kampanye yang dibentuk untuk mendukung anak yang sudah meninggal itu mengutuk hukuman kepada tersangka. Mereka mengatakan hukuman itu terlalu ringan dan sangat mengerikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya