Wajah Lain dari Labuan Bajo yang Tak Sedap Dipandang

Tumpukan sampah yang meluber hingga keluar jalan TPA Sampah Golo BIlas.
Sumber :
  • VIVAnews/Dusep Malik

VIVA – Presiden Joko Widodo telah menetapkan Labuan Bajo menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Prioritas di Indonesia. Labuan Bajo akan disulap menjadi kawasan pariwisata premium dengan sejumlah peningkatan infrastruktur.

Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang

Namun, indahnya kawasan Labuan Bajo yang ada saat ini ternyata tidak didukung daya tampung sampahnya. Sehingga, jika melihat lebih dalam ke lokasi penampungan sampah tentunya pasti akan terkesima dengan buruknya pengelolaan sampah.

VIVAnews yang berkesempatan datang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Sampah Golo Bilas yang masih dekat dengan kota Labuan Bajo, sungguh terperanga melihat tumpukan sampah meluber hingga luar kawasan TPA.

Menteri PUPR: 61 Bendungan Bakal Rampung di Oktober 2024

Bahkan, tumpukan sampah tersebut terlihat belum dilakukan penanganan dengan baik dan benar, sehingga hanya terlihat sampah-sampah menumpuk dan hanya dibakar di pinggir jalan menuju TPA tersebut.

Selain itu, buruknya penanganan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Barat tersebut telah membuat bau tak sedap, sehingga sangat bertolak belakang dengan rencana menjadikan Labuan Bajo menjadi kawasan wisata premium.

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Sampah-sampah yang dibakar di luar TPA Sampah Golo Bilas, Labuan Bajo.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga, mengakui TPA sampah yang ada di Labuan Bajo saat ini sudah tidak mencukupi dan terlalu dekat dengan kota.

Untuk itu, dia menuturkan pihaknya akan menambah daya tampung TPA Sampah, sekaligus meminta Pemda setempat bersama-sama meningkatkan budaya masyarakat dalam mengelola sampah hingga rumah tangga.

"Kita sudah siapkan TPA yang baru lokasinya 20 kilometer dari kota Labuan Bajo. Tempatnya cukup besar yaitu sekitar lima hektare yang bisa tampung 12 ton sampah sehari," jelas Danis, dihubungi VIVA, Kamis 23 Januari 2020.

Dirjen Cipta Karya, Danis H. Sumadilaga meninjau TPA Sampah baru di Labuan Bajo.

Selain itu, untuk mengatasi sampah di Labuan Bajo, lanjut dia, Kementerian PUPR akan memberikan sejumlah infrastruktur pendukung, seperti insenerator (mesin pembakar sampah) yang cukup besar yang bisa menampung 15-20 ton sampah per hari. 

"Kita akan bantu Pemda setempat, jadi nanti di TPA yang baru kita tambah insenerator besar 15-20 ton sampah per hari bisa nampung dan juga insenerator untuk limbah medis," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya