Logo DW

Cerita WNI di Wuhan: Keluar Kamar Beli Makan Saja Sudah Was-Was

Li Ling
Li Ling
Sumber :
  • dw

Pemerintah Cina telah melakukan penutupan terhadap kota Wuhan Ssjak 23 Januari lalu,, untuk menghindari meluasnya virus corona jenis baru (2019-nCoV) yang saat ini gegerkan dunia.

Wuhan disebut-sebut sebagai asal mula dan pusat dari merebaknya wabah virus corona jenis baru yang sampai pada Kamis (30/01), telah menewaskan setidaknya 170 orang di Cina, dan menginfeksi lebih dari 7.000 jiwa.

Penutupan Kota Wuhan berdampak terhadap semua warga yang bermukim di kota berpenduduk 11 juta jiwa tersebut. Termasuk juga ratusan WNI yang saat ini tinggal di Wuhan.

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, terdapat 243 WNI yang saat ini tinggal di daerah karantina. Mayoritas WNI yang tinggal di sana adalah mahasiswa, dan tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.

DW Indonesia berkesempatan melakukan wawancara dengan Erda Marpaung, salah satu mahasiswi Indonesia yang saat ini menempuh pendidikan S2 di Huazhong University of Science and Technology, di Wuhan.

Menurut Erda, pasca diberlakukannya karantina oleh pemerintah Cina, Wuhan menjadi kota sepi karena lumpuhnya transportasi dan tutupnya toko-toko.

“Kita disini transportasi kemana-mana ga ada, semua sepi banget, jalan raya sepi, toko-toko terbatas terus kita juga kalau keluar harus ekstra pengamanan gitu, harus pake masker pake sarung tangan harus ukur suhu tubuh ,” kata Erda saat diwawancarai DW Indonesia, Rabu (29/01).