PBNU Tolak Tegas Pemulangan 600 WNI Eks ISIS dari Suriah

Menlu Retno di PBNU
Sumber :
  • VIVAnews/Dinia Adrianjara

VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terkait pemulangan warga negara Indonesia WNI) yang bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PBNU Said Aqil Siraj menegaskan sikap tegas menolak pemulangan lebih dari 600 WNI eks kombatan ISIS tersebut. Menurutnya jika pemulangan mereka mengganggu ketenangan masyarakat Indonesia, maka opsi tersebut tak perlu dibicarakan.

"Kenapa kita bicara pemulangan 600 orang kalau itu mengganggu ketenangan 260 juta masyarakat Indonesia. Saya berikan masukan, PBNU menolak pemulangan kombatan ISIS. Mereka ke sana (Suriah) atas kemauan sendiri, mereka membakar paspor kita dan mengatakan ini paspor negara thagut," kata Said Aqil di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Selasa 11 Februari 2020.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

PBNU juga menyoroti pilihan ratusan orang tersebut yang memilih melepaskan kewarganegaraan Indonesia dan bergabung ke kelompok lain. Said Aqil menilai tidak salah jika pemerintah menolak pemulangan mereka.

"ISIS mereka anggap negara, karena itu mereka sudah membuang kewarganegaraan Indonesia dan bergabung dengan ISIS. Tidak ada salahnya jika pemerintah menolak mereka," ujarnya.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno mengatakan sejauh ini posisi pemerintah masih melakukan pendataan terlebih dahulu untuk memverifikasi ratusan WNI tersebut.

"Karena data yang kita terima banyak sekali yang simpang siur, jadi kita ingin memverifikasi," ungkap Retno.

Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024